Bisnis.com, JAKARTA – Pengusaha angkutan truk masih menunggu gebrakan yang dibawa oleh merger PT Pelindo (Persero) sampai dengan saat ini dari sisi pelayanan kepelabuhanan petikemas. Khususnya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Ya kita ini sih belum ada yang terasa signifikan karena masih baru. Kita juga masih belajar untuk berkomunikasi dengan struktur baru ini," terang Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan, Rabu (7/9/2022).
Seperti diketahui, Pelindo I, II, III, dan IV akan merayakan ulang tahun merger pertama pada Oktober 2022 mendatang. Tahun lalu, empat perusahaan tersebut digabungkan menjadi satu perusahaan yakni PT Pelindo (Persero).
Kendati masih banyak gebrakan yang ditunggu, pengusaha angkutan truk mengapresiasi sistem pendataan yang saat ini dinilai lebih memudahkan operasional.
Sistem yang dimaksud yakni Single Truck Identification Data (STID), yang merupakan sistem pendataan untuk setiap truk yang beroperasi di Tanjung Priok guna menunjang Truck Booking System dan Terminal Operating System.
Sistem pendataan online tersebut sudah berlaku di Pelabuhan Tanjung Priok per 1 Januari 2022. Ke depannya, sistem tersebut rencananya akan diperluas ke pelabuhan-pelabuhan lainnya di Indonesia.
Baca Juga
"Ya sekarang sudah agak lumayan [mudah] soal [sistem] data dan informasinya. Tapi ini baru Tanjung Priok saja," terang Gemilang.
Selain gebrakan soal pelayanan pelabuhan, Aptrindo berharap agar otoritas segera mengatasi kemacetan yang ada di Tanjung Priok. Secercah harapan baru yakni Tol Cibitung-Cilincing, diharapkan bisa mempermudah laju kendaraan truk barang yang jalan dari atau menuju Priok.
"Kita harapkan itu cepat selesai. Sudah lama kita tunggu itu," tukas Gemilang.