Bisnis.com, JAKARTA – Pengusaha kapal swasta menilai pembuatan kesepakatan tarif angkutan barang semakin mudah setelah merger PT Pelindo (Persero) sejak 2021.
Ketua Umum DPP Indonesia National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan bahwa hal tersebut saat ini sudah dirasakan jelang genap satu tahun bergabungnya empat BUMN pelabuhan tersebut.
"Dari sisi operator shipping line, yang sudah dirasakan adalah dalam membuat kesepakatan tarif atau hal lainnya adalah simply dengan satu pihak," ujar Carmelita, Rabu (7/9/2022).
Kendati demikian, Carmelita mengaku belum merasakan perubahan yang signifikan pada sisi service. Sehingga, menurutnya terlalu dini untuk memberikan penilaian.
Tantangan ke depan, kata Carmelita, adalah terkait dengan standarisasi tarif dan layanan di seluruh wilayah Indonesia. Dia mengaku telah memberikan masukan untuk hal tersebut.
"Tapi tampaknya juga tidak semudah membalikkan tangan. Mengingat UMR dan standard hidup dan keterampilan SDM yang berbeda, dan prasarana yang belum merata. Tapi bukannya hal yang tidak bisa dilakukan. Hanya perlu effort dan waktu," jelasnya.
Baca Juga
Carmelita yang juga Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) itu menyampaikan harapannya agar standarisasi tarif dan layanan pelabuhan oleh Pelindo ke depannya bisa meningkatkan efisiensi logistik.
"Tapi perlu diingat juga bahwa pelabuhan hanya salah satu mata rantai dari rantai logistik nasional," tutupnya.