Bisnis.com, JAKARTA – Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok mengungkap sejumlah dampak positif yang dirasakan pelabuhan setelah merger PT Pelindo (Persero) sejak Oktober 2021.
Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Capt Wisnu Handoko menyampaikan bahwa dampak positif yang dirasakan setelah merger empat BUMN pelabuhan di antaranya kunjungan kapal yang meningkat hingga 7,51 persen pada 2021.
"Untuk kontainer itu naiknya hampir 10 persen di 2021. Pada 2022 ini kami optimis naiknya bisa 10-15 persen dan itu sudah nampak sebetulnya," kata Wisnu di Tanjung Priok, Rabu (7/9/2022).
Wisnu menilai merger Pelindo membawa dampak positif kepada Pelabuhan Tanjung Priok. Adanya merger Pelindo dinilai mendorong peran Priok sebagai hub domestik untuk ekspor maupun impor.
Kebijakan yang dipandu oleh satu direksi, lanjut Wisnu, membuat sarana dan prasarana kepelabuhanan terdorong semakin merata kualitasnya.
"Ada suatu pergerakan lebih cepat dari Pelindo dibandingkan sebelumnya masih terbagi empat jadi keputusannya sulit. Pergerakan alat bongkar muat itu yang investasinya mahal bisa lebih optimal," tuturnya.
Baca Juga
Di sisi lain, soal kinerja keuangan, Wisnu menyebut ada kenaikan pendapatan yang berasal dari konsesi. Dia menyebut dari target PNBP 2022 sebesar Rp292 miliar, saat ini diklaim sudah terkumpul Rp245 miliar atau sekitar 84 persen.
"Ini masih September. Masih ada Oktober sampai Desember. Setidaknya di Priok, kami meyakini setelah merger memang sistem keuangannya tentunya lebih [baik]," terangnya.
Namun, Wisnu memberikan sejumlah catatan pengembangan ke depannya untuk BUMN pelabuhan tersebut. Misalnya, pemerataan kualitas SDM agar bisa juga berkontribusi di pelabuhan bagian timur juga, tidak hanya di barat.
_(1).jpg?w=348&h=261)
