Bisnis.com, JAKARTA- Kebutuhan furnitur di Amerika Serikat (AS) kian tinggi. Hal inilah yang dibidik platform Sohnne.com yang menjual aneka furnitur untuk pasar Amerika Serikat.
Meningkatnya permintaan furnitur dari AS dipengaruhi oleh kebijakan stimulus fiskal yang cukup efektif dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga. Stimulus itupun mendukung pengeluaran masyarakat berkelanjutan untuk semua jenis barang, termasuk barang-barang furnitur dan kerajinan asal impor.
Faktor yang mendongkrak penjualan produk furnitur di saat pandemi, yaitu adanya peralihan atau reorganisasi signifikan belanja rumah tangga masyarakat, dari yang untuk hiburan, pariwisata atau transportasi, menjadi kebutuhan untuk menata dan merenovasi rumah. Bahkan, aktivitas belanja online selama pandemi juga mendukung peningkatan penjualan furnitur.
Menangkap kebutuhan tersebut hadir platform Sohnne.com yang menjual aneka furnitur untuk pasar Amerika Serikat. Sohnne yang juga telah hadir sejak 2018 ini menjual furnitur berkualitas seperti sofa, kursi, meja, lampu dan juga smart-home.
Laurent Putra, Founder Sohnne dan juga pengusaha Indonesia ini mengatakan bahwa Amerika memiliki penduduk yang banyak dan kecintaan pada produk furnitur yang cukup besar. Pangsa pasar dan purchasing power yang besar di negeri “Paman Sam” tersebut kemudian jadi fokus utama Sohnne saat ini.
"Kesempatan menjalin kerjasama dengan perusahaan besar lainnya dan berekspansi juga sangat luas di Amerika Serikat. Saat ini perkembangan omzet kami tumbuh 30% dari bulan ke bulan," jelas Laurent yang juga akrab dipanggil Owen ini, dikutip Kamis (8/9/2022).
Baca Juga
Dengan jangkauan harga produk berkisar US$50 (sekitar Rp700 ribu) hingga US$3.500 (sekitar Rp 50 juta), Sohnne berhasil menjangkau seluruh negara bagian Amerika Serikat. Selain produk berkualitas serta tersedianya aftersales service terbaik, Sohnne juga menawarkan jasa home service seperti pemasangan furnitur, return policy, dan program installment.
Produk Sohnne juga memiliki jenis dan variasi dari berbagai belahan dunia. Laurent menambahkan Sohnne telah bermitra dengan beberapa supplier di Asia, Amerika, dan Eropa. Ke depannya, Sohnne juga akan mengekspor produk lokal seperti dari Jepara dan Bali yang khas.
“Kami mulai masuk ke pasar offline di Amerika, seperti BestBuy dan Target. Harapannya penjualan Sohnne tetap stabil naik dengan terus jaring kemitraan dengan pihak lainnya,” lanjutnya.
Saat ini Sohnne memiliki tiga warehouse di Amerika, dua di Inggris, dan satu di Jerman. Seluruh produk Sohnne bisa ditemukan di website Sohnne.com, BestBuy, Wayfair, Target, dan e-commerce Amazon.
"Kami juga dalam proses untuk meluncurkan aplikasi di iOS dan Android. Kami berencana untuk terus menambah lini produk agar pelanggan dapat memiliki lebih banyak pilihan," tambah Laurent.
Dia menambahkan Sohnne akan segera menjual secara online dan membuka offline store di Indonesia. Bekerja sama dengan pengrajin furnitur di Indonesia, Sohnne akan membuat produk - produk unik dan diekspor ke luar negeri.
"Pasar ekspor masih sangat berpotensi besar dan banyak wisatawan yang senang dengan furnitur Indonesia seperti furnitur rajutan, kayu merbau, kayu jati, ukiran kayu dan ukiran batu," pungkasnya.
Selain Sohnne, Laurent yang memulai karirnya sebagai profesional di Silicon Valley juga mendirikan beberapa usaha lainnya di Amerika seperti Equinox Technology, Koizuma, Enigwatch, dan Bagiamal.