Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Global Mulai Bergairah, Industri Furnitur Berpeluang Raup Cuan

Industri furnitur berpeluang meraup cuan lebih banyak di tengah pemulihan konsumsi global tahun ini.
Statistics Canada mencatat bahwa pada 2020 ekspor furniture Indonesia ke Kanada meningkat sekitar 21,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. /kemlu.go.id
Statistics Canada mencatat bahwa pada 2020 ekspor furniture Indonesia ke Kanada meningkat sekitar 21,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. /kemlu.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – Industri furnitur berpeluang meraup cuan dari pasar global sepanjang tahun ini. Peluang tersebut muncul sejalan dengan asumsi pertumbuhan positif industri tersebut sepanjang 2022.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan asumsi pertumbuhan positif industri furnitur Tanah Air mengacu kepada sejumlah hasil riset lembaga internasional. Di antaranya, hasil riset Centre for Industrial Studies (CSIL) yang memperkirakan konsumsi furnitur global pada 2022 akan tumbuh sebesar 3,9 persen.

"Menurut hasil riset tersebut, pertumbuhan industri furnitur akan didongkrak oleh kebijakan stimulus recovery and resilience facility di Uni Eropa,"jelas Agus di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (18/8/2022).

Studi lain, yakni Consumer Market Outlook yang dikeluarkan oleh Statista, memperkirakan pendapatan industri furnitur global akan terus meningkat secara konsisten dari US$1,3 triliun pada 2020 menjadi US$1,6 triliun pada 2025.

Sementara di pasar domestik, langkah pemerintah mengintensifkan upaya peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) mesti menjadi momentum bagi industri furnitur untuk meningkatkan kinerja dan penyerapan produk.

Industri furnitur dan kerajinan dalam negeri harus memberikan perhatian khusus terhadap pengurusan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar dapat menjual produknya di e-Katalog.

Sebagai informasi, Kementerian Perindustrian tahun ini telah menyiapkan program sertifikasi TKDN gratis untuk 1.250 produk.

“Untuk tahun depan, kami tengah memperjuangkan penambahan anggaran agar jumlah sertifikat TKDN gratis bertambah menjadi 10.000 produk," kata Agus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper