Bisnis.com, JAKARTA – Industri furnitur berpeluang meraup cuan dari pasar global sepanjang tahun ini. Peluang tersebut muncul sejalan dengan asumsi pertumbuhan positif industri tersebut sepanjang 2022.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan asumsi pertumbuhan positif industri furnitur Tanah Air mengacu kepada sejumlah hasil riset lembaga internasional. Di antaranya, hasil riset Centre for Industrial Studies (CSIL) yang memperkirakan konsumsi furnitur global pada 2022 akan tumbuh sebesar 3,9 persen.
"Menurut hasil riset tersebut, pertumbuhan industri furnitur akan didongkrak oleh kebijakan stimulus recovery and resilience facility di Uni Eropa,"jelas Agus di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (18/8/2022).
Studi lain, yakni Consumer Market Outlook yang dikeluarkan oleh Statista, memperkirakan pendapatan industri furnitur global akan terus meningkat secara konsisten dari US$1,3 triliun pada 2020 menjadi US$1,6 triliun pada 2025.
Sementara di pasar domestik, langkah pemerintah mengintensifkan upaya peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) mesti menjadi momentum bagi industri furnitur untuk meningkatkan kinerja dan penyerapan produk.
Industri furnitur dan kerajinan dalam negeri harus memberikan perhatian khusus terhadap pengurusan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar dapat menjual produknya di e-Katalog.
Sebagai informasi, Kementerian Perindustrian tahun ini telah menyiapkan program sertifikasi TKDN gratis untuk 1.250 produk.
“Untuk tahun depan, kami tengah memperjuangkan penambahan anggaran agar jumlah sertifikat TKDN gratis bertambah menjadi 10.000 produk," kata Agus.