Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadangan Devisa Stabil, Ekonom Sebut Kondisi Eksternal RI Tetap Tangguh 

Posisi cadangan devisa hingga akhir tahun diperkirakan mencapai kisaran US$130—US$140 miliar, turun dibandingkan tahun 2021 yang mencapai US$144,9 miliar.
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer, Jakarta, Senin (18/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer, Jakarta, Senin (18/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Posisi cadangan devisa Indonesia tercatat stabil sebesar US$132,2 miliar pada Agustus 2022 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menyampaikan bahwa posisi cadangan devisa yang tetap tinggi tersebut mencerminkan kondisi eksternal Indonesia yang tangguh di tengah tingginya ketidakpastian global.

Dia memperkirakan, posisi cadangan devisa hingga akhir tahun akan mencapai kisaran US$130—US$140 miliar, turun dibandingkan tahun 2021 yang mencapai US$144,9 miliar.

Faisal menjelaskan, kondisi ini akan dipengaruhi oleh perkiraan menyempitnya surplus barang dalam neraca transaksi berjalan (current account balance).

Kinerja impor diperkirakan menyusul ekspor seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi domestik. Perekonomian Indonesia yang diharapkan tumbuh lebih kuat tahun ini, mengindikasikan adanya peningkatan produksi dan konsumsi di dalam negeri.

Tren kenaikan sebagian besar harga komoditas juga mulai mereda di tengah kekhawatiran resesi global sehingga menahan permintaan global. Dengan perkembangan tersebut, peningkatan ekspor berpotensi tertahan pada semester II/2022.

“Kami melihat neraca transaksi berjalan pada 2022 masih berpotensi mencatatkan surplus kecil sebesar 0,03 persen dari PDB, menjaga cadangan devisa dan stabilitas nilai tukar rupiah,” katanya, Rabu (7/9/2022).

Di sisi lain, Faisal mengatakan neraca finansial akan menghadapi risiko penurunan yang kemungkinan akan menahan masuknya aliran modal pada semester II/2022.

Hal ini disebabkan oleh normalisasi moneter global yang lebih hawkish dan lebih cepat sehingga memicu outflow di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

Dalam keterangan resminya, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan bahwa posisi cadangan devisa pada Agustus 2022 setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah,

Posisi cadangan devisa tersebut juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Erwin menyampaikan, perkembangan posisi cadangan devisa pada Agustus 2022 dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, penerimaan devisa migas, di tengah kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

“BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper