Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan menyampaikan, Indonesia perlu mempersiapkan sejumlah strategi agar produk-produk Indonesia diterima oleh dunia, salah satunya dengan melakukan proses produksi yang lebih hijau.
“Karena prinsipnya, investasi itu dipimpin oleh market, jadi apa yang dibutuhkan market itulah yang kita coba penuhi,” kata Nurul dalam Webinar Promosi Hilirisasi SDA yang digelar Bisnis Indonesia, Rabu (7/9/2022).
Sebagaimana diketahui, Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan hilirisasi sumber daya alam guna meningkatkan peluang usaha di dalam negeri, menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan, hingga meningkatkan nilai jual komoditas.
Namun, kata Nurul, upaya hilirisasi sumber daya alam ini harus dilakukan dengan menggunakan teknologi yang lebih bagus, serta memberikan inklusivitas terhadap keterlibatan lebih banyak dari komponen masyarakat tapi juga harus memikirkan sustainability.
Maka dari itu, Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya alam harus hijau, dalam artian, pada proses produksi kontribusi, emisi karbon yang dihasilkan harus rendah dan memberikan sustainability kepada Indonesia.
“Dengan demikian upaya hilirisasi yang kita lakukan harus bisa berkontribusi kepada pencapaian dari SDGs, tetapi juga pada saat yang bersamaan ini juga memberikan kesempatan kepada kita untuk bisa menunjukkan bahwa sustainability yang kita lakukan ini akan memberikan suplai dengan produk-produk yang lebih hijau, yang bisa lebih diterima oleh dunia,” jelasnya.
Baca Juga
Pasalnya, jika Indonesia tidak melakukan proses produksi yang ramah lingkungan, maka market tidak akan menyerap produk-produk yang dimiliki Indonesia.
Oleh karena itu, Indonesia perlu bersiap untuk mencari strategi yang lebih pas, menghilirkan produk-produk yang lebih ramah lingkungan serta memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk mengejar kesepakatan global yang dapat mengendalikan market di masa depan.
“Whatever the reason yg bisa kita sampaikan ekonomisnya, proses produksi yang kita miliki, selama dia tidak hijau, maka produk kita akan ditolak oleh dunia sekalipun harganya jauh lebih murah,” jelasnya.