Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM: Perlu Strategi yang Pas agar Produk Indonesia Diterima Dunia

Salah satu strategi agar produk Indonesia diterima dunia adalah dengan melakukan proses produksi yang lebih hijau.
Tangkapan layar menampilkan Deputi Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan bersama dengan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad dalam Webinar Promosi Hilirisasi SDA yang digelar Bisnis Indonesia, Rabu (7/9/2022)./Youtube-bisniscom
Tangkapan layar menampilkan Deputi Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan bersama dengan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad dalam Webinar Promosi Hilirisasi SDA yang digelar Bisnis Indonesia, Rabu (7/9/2022)./Youtube-bisniscom

Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan menyampaikan, Indonesia perlu mempersiapkan sejumlah strategi agar produk-produk Indonesia diterima oleh dunia, salah satunya dengan melakukan proses produksi yang lebih hijau.

“Karena prinsipnya, investasi itu dipimpin oleh market, jadi apa yang dibutuhkan market itulah yang kita coba penuhi,” kata Nurul dalam Webinar Promosi Hilirisasi SDA yang digelar Bisnis Indonesia, Rabu (7/9/2022).

Sebagaimana diketahui, Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan hilirisasi sumber daya alam guna meningkatkan peluang usaha di dalam negeri, menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan, hingga meningkatkan nilai jual komoditas. 

Namun, kata Nurul, upaya hilirisasi sumber daya alam ini harus dilakukan dengan menggunakan teknologi yang lebih bagus, serta memberikan  inklusivitas terhadap keterlibatan lebih banyak dari komponen masyarakat tapi juga harus memikirkan sustainability.

Maka dari itu, Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya alam harus hijau, dalam artian, pada proses produksi kontribusi, emisi karbon yang dihasilkan harus rendah dan memberikan sustainability kepada Indonesia.

“Dengan demikian upaya hilirisasi yang kita lakukan harus bisa berkontribusi kepada  pencapaian dari  SDGs, tetapi juga pada saat yang bersamaan ini  juga memberikan kesempatan kepada kita untuk bisa menunjukkan  bahwa sustainability yang kita lakukan ini akan  memberikan suplai dengan produk-produk yang lebih hijau, yang bisa lebih diterima oleh  dunia,” jelasnya.

Pasalnya, jika Indonesia tidak melakukan proses produksi yang ramah lingkungan, maka market tidak akan menyerap produk-produk yang dimiliki Indonesia. 

Oleh karena itu, Indonesia perlu bersiap untuk mencari strategi yang lebih pas, menghilirkan produk-produk yang lebih ramah lingkungan serta memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk mengejar kesepakatan global yang dapat mengendalikan market di masa depan.

“Whatever the reason yg bisa kita sampaikan  ekonomisnya, proses produksi yang kita miliki, selama dia tidak  hijau, maka produk kita akan ditolak oleh dunia  sekalipun harganya jauh lebih murah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper