Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) mencatat realisasi pendanaan untuk pembebasan lahan untuk proyek strategis nasional (PSN) sektor perkeretaapian mencapai Rp2,83 triliun hingga 19 Agustus 2022.
Realisasi tersebut mencapai 62,75 persen dari total target tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp4,52 triliun.
Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan LMAN Qoswara menyampaikan, secara total, alokasi untuk pendanaan pembebasan lahan tahun ini untuk PSN ditetapkan sebesar Rp125,62 triliun. Dari jumlah tersebut, alokasi untuk sektor perkeretaapian mencapai sekitar 4 persen.
Pembangunan PSN kereta api ini terdiri atas sembilan proyek yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
"Dari sembilan proyek ini, ada beberapa yang sudah dioperasikan, termasuk KA Bandara YIA, KA Bandara Adi Soemarmo, KA Solo Balapan Kedungbanteng dan KA Bogor Sukabumi, lainnya masih dalam proses," katanya kepada wartawan, Rabu (25/8/2022).
Qoswara menjelaskan, dari sembilan PSN tersebut, alokasi terbesar diberikan untuk proyek KA Makassar Parepare sebesar Rp2,10 triliun. Realisasi pendanaan pembebasan lahan hingga 19 Agustus 2022 untuk proyek ini mencapai Rp859,9 miliar atau 40,86 persen dari total alokasi.
Alokasi terbesar kedua yaitu untuk proyek LRT Jabodebek, dengan alokasi sebesar Rp1,42 triliun dengan realisasi mencapai Rp1,31 triliun atau 92,14 persen dari total alokasi.
Selanjutnya, ada tiga proyek yang realisasinya telah mencapai 100 persen, yaitu KA Bogor Sukabumi sebesar Rp91,52 miliar, KA Bandara Adi Soemarmo Rp130,53 miliar, dan KA Solo Balapan Kedungbanteng sebesar Rp31,86 miliar.
Masih di Pulau Jawa, realisasi pendanaan untuk proyek KA Bandara YIA tercatat mencapai Rp215,57 miliar atau 96,49 persen dari target, kemudian KA Jombang Wonokromo yang realisasinya mencapai Rp21,62 miliar atau 28,09 persen dari alokasi Rp77 miliar.
Di Pulau Sumatera, realisasi pendanaan pembebasan lahan untuk proyek KA Rantau Prapat Kota Pinang tercatat mencapai Rp156,76 miliar atau 59,37 persen dari alokasi Rp264,07 miliar.
Sementara itu, realisasi untuk KA Tebing Tinggi Kuala Tanjung tercatat masih kecil, hanya sebesar Rp16,79 miliar atau 9,60 persen dari total alokasi Rp175 miliar.