Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan manajemen real estate dan investasi, Jones Lang LaSalle melaporkan adanya proyeksi peningkatan investasi di sektor real estate Asia Pasifik seiring meningkatnya transparansi pasar untuk para investor.
Chief Research Officer JLL Asia Pasifik Roddy Allan mengatakan investor real estate terus menggulirkan diversifikasi di Asia Pasifik. Hal ini mendorong peningkatan ketersediaan data terkait sektor properti.
"Seiring dengan meningkatnya ketersediaan data untuk memenuhi permintaan, investasi langsung di Asia Pasifik diperkirakan dapat mencapai lebih dari US$200 miliar (Rp296 triliun) pada 2022," kata Roddy, Kamis (28/8/2022).
Menurut Rody saat ini para investor tengah berencana mendiversifikasi investasi di sektor properti tradisional dan alternatif. Namun, memang masih ada sikap hati-hati dari investor melihat tantangan global saat ini.
Proyek yang disasar berdasarkan data dari manajer aset yang aktif memantau pasar real estate menunjukkan jenis properti yang banyak diincar adalah ruang lab, pusat data, perumahan tumbuh, dan lainnya.
"Mereka akan terus memilih aset inti seperti kantor dan pusat perbelanjaan. Namun, juga akan memasukkan lebih banyak aset dari sektor pelayanan kesehatan, pusat data dan logistik, dibantu oleh informasi dan analisis pasar yang terperinci," jelasnya.
CEO JLL Asia Pasifik Anthony Couse menambahkan transparansi pasar akan mendorong lebih banyak investasi di beberapa tahun mendatang. Terlebih, pasar real estate Asia Pasifik terus memberikan keunggulan berupa regulasi, aspek keberlanjutan, dan akses data yang semakin baik.
"Upaya untuk meningkatkan transparansi di Asia Pasifik akan memperbesar minat investor serta membangun kepercayaan para penyewa hunian di kawasan tersebut," jelasnya.
JLL memprediksi semakin banyak dana besar yang disalurkan ke pasar untuk menunjukkan upaya konsisten dalam menyediakan data yang akurat, perlindungan hukum dalam kepemilikan properti, dan memacu terciptanya regulasi transaksi.
Di sisi lain, aspek pembangunan berkelanjutan menjadi salah satu pertimbangan yang ditekankan oleh para investor. Hal ini terlihat dari wacana untuk menekan emisi karbon di berbagai kawasan.
"Tahun ini, kami telah melihat pergeseran peran keberlanjutan dalam proses pengambilan keputusan," ungkapnya.
Menurut Anthony, pengembangan berkelanjutan merupakan rencana dan strategi investor untuk berkontribusi dalam program emisi nol karbon.
“Ini akan menjadikan real estate yang tangguh dan berkelanjutan sebagai daya tarik utama yang ditawarkan kawasan ini bagi para investor dan penghuni dalam jangka panjang,” ungkapnya.