Bisnis.com, JAKARTA - Pemilik PT Ceria Nugraha Indotama (CNI Group) yang membangun smelter nikel di Sulawesi Tenggara dengan kredit sindikasi dari Bank Mandiri (BMRI) adalah investor lokal.
Dalam penjelasan perusahaan yang diterima Bisnis pada Jumat (19/8/2022), pemilik CNI Group adalah dua bersaudara Derian Sakmiwata dan Cherisha Sakmiwata Sampetoding.
"Susunan pemegang saham terbaru CNI Group terdiri dari Derian Sakmiwata Sampetoding (51 persen persen) dan Cherisha Sakmiwata Sampetoding (49 persen)," tulis manajemen dalam penjelasannya kepada Bisnis.
Dalam situs perusahaan, Derian berperan sebagai Presiden Direktur. Sedangkan Cherisha saat ini menjadi Direktur Keuangan dan Support. Derian Sakmiwata menjadi pemimpin bisnis keluarga ini dan diangkat sebagai Presiden Direktur CNI Group pada tahun 2014.
Profil Derian Sakmiwata & Cherisha Sampetoding Pemilik CNI Group
Derian merupakan lulusan International Business Science dari Universitas Griffith Australia pada 2013. CNI Group saat ini memiliki lebih dari 600 karyawan dan mengelola area pertambangan seluas 6.785 hektar yang terletak di Wolo, Kolaka, Sulawesi Tenggara. Tambang tersebut memiliki cadangan bijih nikel sebanyak 295 juta metrik ton.
Melalui Izin Pertambangan untuk jangka waktu 20 tahun dan dengan dua kali opsi perpanjangan, masing-masing 10 tahun, Derian memimpin Ceria untuk membangun pabrik peleburan dan pengolahan bijih nikel.
Baca Juga
CNI Group sendiri dibangun sejak 1992. Atto Sakmiwata Sampetoding, ayah dari Derian dan Cherisha sebelumnya menjabat sebagai Managing Director pada perusahaan ini. Nama yang disebutkan terakhir juga pengelola PT Kolaka Mining International dan owner PT Kayu Meridian Indotama.
Sedangkan Cherisha Sakmiwata Sampetoding yang merupakan direktur keuangan sejak 2014 merupakan lulus Universitas Griffith Australia. Cherisha mengambil jurusan bisnis dalam pemasaran dan menerima gelar sarjana pada tahun 2013.