Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pidato Nota Keuangan, Jokowi Umumkan Skenario Subsidi BBM?

Presiden Jokowi dijadwalkan membacakan pidato nota keuangan hari ini, Selasa (16/8/2022). Skenario subsidi BBM bakal diumumkan?
Presiden Joko Widodo tiba di Komplek Parlemen untuk mengikuti sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Presiden Joko Widodo tiba di Komplek Parlemen untuk mengikuti sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyampaikan pidato kenegaraan dan nota keuangan RAPBN 2023 dalam rangka Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD RI pada hari ini, Selasa (16/8/2022).

Salah satu poin yang dibahas Jokowi nantinya adalah keberlanjutan subsidi energi atau subsidi BBM di tengah windfall komoditas yang diperkirakan segera berakhir, sejalan dengan penurunan harga komoditas di pasar global.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada wartawan usai acara Bisnis Indonesia Awards 2022, Senin (15/8/2022).

“Tentu pemerintah akan selalu mengkaji skenario-skenario yang ada. [Seperti apa skenarionya?] Nanti akan diumumkan di pidato bapak Presiden,” katanya.

Sebelumnya, pemerintah memberi sinyal bahwa harga BBM akan naik. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan pemerintah tengah membahas mengenai hal tersebut dan tengah melakukan perhitungan, jika harga BBM mengalami kenaikan.

"Memang subsidi BBM sudah cukup tinggi, Rp502 triliun sehingga pemerintah sedang menjajaki opsi-opsi kalau APBN cukup berat, apakah ada kenaikan [harga BBM] atau tidak," katanya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah sebelumnya telah menambah anggaran hingga sebesar Rp502 triliun untuk subsidi energi.

Saat dikonfirmasi apakah subsidi energi akan ditambah, Susi menyampaikan bahwa ruang APBN sudah cukup berat. Oleh karena itu, pemerintah tengah mempertimbangkan opsi kenaikan harga BBM lantaran selisih harga jual dan keekonomian terlalu besar.

"Angkanya semua dihitung. Kita semua sedang siapkan angkanya, kita sudah rapat beberapa kali. Semua sedang dihitung. Kalau naik [harga BBM], nanti kontribusi ke inflasinya berapa karena [kenaikan harga BBM] akan dorong inflasi," kata Susi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper