Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Elon Musk Jual Saham Tesla Rp102,69 Triliun

Penjualan saham Tesla dilaporkan dalam keterbukaan kepada regulator sekuritas setelah bursa AS ditutup pada Selasa, sehari sebelum rilis data inflasi AS.
Founder Tesla Elon Musk/ Bloomberg
Founder Tesla Elon Musk/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – CEO dan founder Tesla Inc. Elon Musk telah melepas 7,92 juta saham di produsen mobil listrik AS tersebut senilai US$6,9 miliar.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (10/8/2022), kabar itu datang berdasarkan keterbukaan kepada regulator sekuritas setelah bursa AS ditutup pada Selasa (9/8/2022), sehari sebelum rilis data inflasi AS.

CEO Tesla mengaku hal itu dilakukannya demi mencegah penjualan saham darurat jika dia dipaksa untuk menyelesaikan akuisisi Twitter senilai US$44 miliar, yang dibatalkannya bulan lalu.

Namun, Musk mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk buyback saham itu lagi.

Penjualan itu terjadi hanya empat bulan setelah orang terkaya di dunia ini mengatakan dia tidak memiliki rencana lebih lanjut untuk menjual saham di Tesla setelah melepas US$8,5 miliar saham mengumumkan rencana akuisisi Twitter.

Sejak itu, saham Tesla rebound dari posisi terendah yang dicapai pada Mei, diuntungkan dari penguatan bursa saham AS.

Analis Saxo Capital Markets Ptc Charu Chahana mengatakan Elon Musk pasti mengklarifikasi bahwa dia mempersiapkan dana untuk penyelesaian Twitter. Menurutnya, waktu penjualan yang bertepatan sebelum rilis data inflasi AS telah memberikan sinyal tersebut.

"Reli pasar bearish sudah mulai goyah, dan penetapan ulang ekspektasi Fed lebih lanjut bisa berarti lebih banyak tekanan terhadap harga di masa depan, terutama di bidang teknologi," tambah Chanana.

Sementara itu, analis memperkirakan inflasi AS akan melandai tetapi masih tetap tinggi pada bulan Juli, sedangkan inflasi inti diperkirakan meningkat secara tahunan. Bagaimana data inflasi memengaruhi pandangan tentang laju pengetatan the Fed akan menjadi kunci terhadap sentimen risiko.

Saham Tesla telah menguat sekitar 35 persen dari posisi terendah tahun ini, meskipun masih turun sekitar 20 persen sepanjang 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper