Bisnis.com, JAKARTA - Industri keramik berhasil mengumpulkan investasi hingga Rp17,7 triliun pada semester I/2022, dengan 81 persennya berasal dari PT Kohler Manufacturing Indonesia.
Menurut laporan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), suntikan dana yang mengalir ke salah satu subsektor manufaktur tersebut di antaranya tersebar di 3 kawasan industri. Antara lain, Kawasan Industri Kendal, Batang, dan Mojokerto dengan total investasi senilai Rp3,2 triliun.
Investasi keempat berasal dari PT Kohler Manufacturing Indonesia yang merupakan perusahaan asal Amerika Serikat dengan nilai investasi awal senilai Rp14,5 triliun.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang berharap penambahan investasi ini semakin memperkuat aliran rantai pasok keramik saniter nasional.
"Yang juga sejalan dengan program subtitusi impor sebesar 35 persen untuk mengoptimalkan sumber daya produksi dalam negeri,” ujar Agus di Jakarta, Rabu (10/8/2022).
Sebagai informasi, sejauh ini terdapat 10 perusahaan industri keramik saniter di Indonesia yang tersebar di Jawa dan Sumatera.
Baca Juga
Utilisasi produksi keramik saniter nasional sepanjang 2015 – 2018 cenderung stabil di angka 8 persen. Namun, sempat menurun pada 2019 – 2020 hingga 59 persen karena penurunan demand dan pelambatan ekonomi global karena pandemi Covid-19.
Pada 2021, utilisasi subsektor ini kembali naik mencapai 62 persen. Sementara itu, kinerja ekspor keramik saniter pada semester I/2022 juga menunjukkan kenaikan sebesar 8,97 persen dibandingkan dengan semester I/2021.