Bisnis.com, BANTEN – Menteri Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa Tanjung Lesung, Banten dapat menjadi alternatif wisata selain puncak setelah Jalan Tol Serang-Panimbang nantinya resmi beroperasi pada 2024.
“Ini akan jadi complementary dari puncak. Mungkin ya bisa ke sini. Tadinya 5 jam dari Jakarta jadi kira-kira 2,5 jam ke sini,” kata Basuki saat Groundbreaking Tol Serang-Panimbang di Pandeglang, Banten, Senin (8/8/2022).
Basuki mengungkapkan setidaknya ada tiga manfaat dari pembangunan Tol Serang-Panimbang. Pertama, meningkatkan ekonomi Banten. Kedua, mendukung percepatan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung dan yang ketiga mempersingkat waktu Jakarta-Tanjung Lesung dari yang semula 5,5 jam menjadi 2,5 jam.
Tol Serang-Panimbang memiliki panjang 83,67 kilometer yang terdiri atas tiga seksi. Khusus untuk seksi 3, sumber pembiayaan dari APBN dan pinjaman China.
Seksi pertama tol tersebut adalah Serang-Rangkasbitung. Pembangunan seksi I yaitu Serang-Rangkasbitung sepanjang 26,5 kilometer ini memakan biaya Rp3,622 triliun. Adapun seksi I telah beroperasi pada Desember tahun lalu.
Kemudian, seksi 2 jalan tol tersebut yaitu Rangkasbitung-Cileles sepanjang panjang 24,17 kilometer dengan biaya Rp2,578 triliun. Saat ini proses konstruksi masih 31,20 persen dan progres lahan 71,85 persen.
Sementara itu, seksi 3 adalah adalah seksi Cileles-Panimbang sepanjang 33 kilometer. Pembangunan seksi 3 membutuhkan biaya Rp4,626 triliun dan progres lahan saat ini 77,90 persen.
“Pembangunannya akan kita selesaikan di kuartal I/2024 supaya bisa dimulai untuk mendukung destinasi wisata Tanjung Lesung,” jelas Basuki.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar pembangunan tol Serang-Panimbang bisa selesai sesuai target yang ditetapkan pemerintah yaitu pada 2024.
“Kita ingin 2024 ini jalan selesai. Harus selesai dan harus bagus,” kata Luhut di Banten, Senin (8/8/2022).