Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menargetkan konstruksi Jalan Tol Serang - Panimbang dapat rampung dan mulai dioperasikan selambat-lambatnya pada 2025.
Corporate Secretary WIKA, Mahendra Wijaya, menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk segera merampungkan konstruksi Tol Serang-Panimbang Seksi 2 (Rangkasbitung - Cileles) dan 3 (Cileles - Panimbang) yang saat ini telah dimulai pembangunannya.
"Yang seksi 2 dan 3 yang saat ini sedang konstruksi rencananya tahun 2025 baru selesai dan mulai beroperasi," kata Mahendra dalam agenda paparan publik, Senin (27/11/2023).
Mahendra menambahkan, tol Serang - Panimbang seksi 1 ruas Serang - Rangkasbitung telah dioperasikan terlebih dahulu sejak 2021.
Untuk diketahui, Tol Serang - Panimbang membentang sepanjang 83,67 km dengan total biaya konstruksi mencapai lebih dari Rp15 triliun. Jalan tol tersebut terbagi menjadi tiga seksi.
Seksi 1 (Serang - Rangkasbitung) sepanjang 26,5 km, Seksi 2 (Rangkasbitung - Cileles) sepanjang 24,17 km, dan Seksi 3 (Cileles - Panimbang) sepanjang 33 km.
Baca Juga
Dengan terhubungnya jalan tol yang melintasi tiga kabupaten ini, tidak hanya sebagai penghubung KSPN Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon, melainkan juga akan semakin meningkatkan konektivitas dan sektor produktif, seperti sektor industri, barang, dan jasa yang tersambung dengan Tol Jakarta-Merak.
Pembangunan Jalan Tol Serang - Panimbang merupakan salah satu proyek dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) melalui Badan Pengatur Jalan Tol sebagai penanggung jawab pekerjaan konstruksi (PJPK). Ruas Tol Serang - Panimbang ini diprakarsai oleh pemerintah dan ditawarkan kepada pihak swasta atau biasa dikenal dengan istilah solicited project.
Diberitakan sebelumnya, proyek Jalan Tol Serang - Panimbang sempat menghadapi masalah pendanaan sebagaimana disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian.
Dia menjelaskan bahwa saat ini proyek Jalan Tol Serang - Panimbang masih kekurangan anggaran mencapai Rp5 triliun.
"Serang-Panimbang itu kan kita ada kekurangan anggaran sekitar Rp5 triliun, jadi kita lagi cari pinjaman" kata Hedy.
Seiring dengan hal tersebut, Hedy menjelaskan adanya kemungkinan capaian progres hingga realisasi target konstruksi Tol Serang - Panimbang akan mengalami perlambatan.
Hedy juga menjelaskan, pengadaan pembiayaan untuk penyelesaian proyek Jalan Tol Serang - Panimbang dipandang penting guna mendukung konektivitas Tol Serang - Panimbang Seksi II yang telah terlebih dahulu diresmikan.