Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga menargetkan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 2 dan 3 akan rampung pada 2024 mendatang.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Banten Wahyu Supriyo Winurseto mengatakan, nantinya Jalan Tol Serang - Panimbang ini akan mempermudah akses barang maupun jasa menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.
Dia juga mengatakan, jalan tol ini nantinya akan menjadi nadi KEK Tanjung Lesung untuk dapat menarik minat investor dalam mendukung laju investasi.
"Tol Serang - Panimbang menghubungkan tiga kabupaten di Provinsi Banten, yaitu Kabupaten Serang, Lebak, dan Pandeglang. Tol ini dapat mempersingkat waktu tempuh menjadi sekitar 3-4 jam dari yang sebelumnya memakan waktu 6-7 jam,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (16/10/2023).
Dengan terhubungnya jalan tol yang melintasi tiga kabupaten ini, tak hanya sebagai penghubung KSPN Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon, melainkan juga akan semakin meningkatkan konektivitas dan sektor produktif, seperti sektor industri, barang, dan jasa yang tersambung dengan Tol Jakarta-Merak.
Wahyu menambahkan, Tol Serang - Panimbang membentang sepanjang 83,67 km dengan total biaya konstruksi mencapai lebih dari Rp15 triliun. Jalan tol tersebut terbagi menjadi tiga seksi. Seksi 1 (Serang - Rangkasbitung) sepanjang 26,5 km, Seksi 2 (Rangkasbitung - Cileles) sepanjang 24,17 km, dan Seksi 3 (Cileles - Panimbang) sepanjang 33 km.
Baca Juga
Adapun, khusus untuk Seksi 1 sudah beroperasi sejak 2021, sementara Seksi 2 dan 3 saat ini masih dalam tahap konstruksi.
“Seksi 1 dan 2 merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), sementara untuk Seksi 3 merupakan porsi pemerintah. Untuk yang di Seksi 3 ini dibagi menjadi dua fase, fase satu saat ini sedang masa konstruksi, sementara fase dua baru akan dimulai. Targetnya, ruas ini akan rampung di tahun 2024,” pungkas Wahyu.
Pembangunan Jalan Tol Serang - Panimbang merupakan salah satu proyek dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) melalui Badan Pengatur Jalan Tol sebagai penanggung jawab pekerjaan konstruksi (PJPK). Ruas Tol Serang - Panimbang ini diinisiasi oleh pemerintah dan ditawarkan kepada pihak swasta atau biasa dikenal dengan istilah solicited.
Diberitakan sebelumnya, proyek Jalan Tol Serang - Panimbang sempat menghadapi masalah pendanaan. Kendala tersebut disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian. Dia menjelaskan bahwa saat ini proyek Jalan Tol Serang - Panimbang masih kekurangan anggaran mencapai Rp5 triliun.
"Serang-Panimbang itu kan kita ada kekurangan anggaran sekitar Rp5 triliun, jadi kita lagi cari pinjaman" kata Hedy dikutip Minggu (10/9/2023).
Seiring dengan hal tersebut, Hedy menjelaskan adanya kemungkinan capaian progres hingga realisasi target konstruksi Tol Serang - Panimbang akan mengalami perlambatan. Hedy juga menjelaskan, pengadaan pembiayaan untuk penyelesaian proyek Jalan Tol Serang - Panimbang dipandang penting guna mendukung konektivitas Tol Serang - Panimbang Seksi II yang telah terlebih dahulu diresmikan.
"Kalau yang seksi 3 nya tidak selesai kan percuma, artinya harus sinkron. Jadi, memang agak slow down [progresnya] karena kita sedang mencari pembiayaannya, tapi insyaallah nanti tahun depan akan mulai konstruksi yang sisa dari seksi 3," ujar Hedy.