Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi 5,44 persen pada kuartal II/2022, melebihi proyeksi rata-rata dari konsensus para ekonom.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menjelaskan bahwa pada kuartal II/2022, produk domestik bruto (PDB) atas harga berlaku tercatat mencapai Rp4.919,9 triliun. Lalu, PDB atas harga konstan tercatat senilai Rp2.923,7 triliun.
Dengan demikian, Margo menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2022 adalah 5,44 persen (year-on-year/YoY). Secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi berada di angka 3,72 persen.
“Secara YoY [tahunan], tumbuh 5,44 persen, meningkat persisten. Polanya mulai dari kuartal III/2021, kuartal IV/2021, dan kuartal I/2022 terus tumbuh sampai dengan kuartal II/2022 ini. Jadi kuartal II/2022 ini lebih tinggi dari kuartal I/2022,” ujar Margo pada Jumat (5/8/2022).
Adapun, berdasarkan data konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2022 berada di rentang 3,20 persen—7,10 persen. Nilai rata-ratanya berada di 5,18 persen.
Sementara itu, nilai median dari proyeksi konsensus itu berada di 5,17 persen. Proyeksi itu berasal dari ekonom di berbagai lembaga keuangan, perbankan, hingga sekuritas.
Proyeksi rata-rata dan median dari para ekonom tercatat tumbuh dari pencapaian kuartal I/2022, yakni 5,01 persen. Ternyata, pada kuartal II/2022 perekonomian Indonesia tumbuh di atas rata-rata proyeksi ekonom.
Dalam konsensus itu hanya 7 lembaga yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2022 lebih rendah dari kuartal I/2022. Selebihnya meyakini kinerja perekonomian tumbuh.
Terdapat tiga lembaga dengan proyeksi yang paling mendekati realisasi kinerja pertumbuhan ekonomi II/2022, yakni ING Bank (5,4 persen), Pantheon Macroeconomics Ltd (5,5 persen), dan Capital Economics Ltd (5,5 persen).