Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Bahlil Siapkan Peta Peluang Investasi 2022 di 13 Provinsi

Penyusunan PPI akan fokus pada 22 profil proyek investasi berkelanjutan yang tersebar di 13 provinsi.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memimpin rapat Koordinasi PPI di Jakarta pagi tadi, Kamis (4/8/2022) - Kementerian Investasi.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memimpin rapat Koordinasi PPI di Jakarta pagi tadi, Kamis (4/8/2022) - Kementerian Investasi.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia kembali menyusun Peta Peluang Investasi (PPI) proyek prioritas strategis yang siap ditawarkan pada tahun ini. Penyusunan PPI akan fokus pada 22 profil proyek investasi berkelanjutan yang tersebar di 13 provinsi.

13 provinsi tersebut yaitu Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Maluku.

"Hari ini kami buat Peta Potensi Investasi (PPI) sebagai instrumen kehadiran pemerintah dalam memfasilitasi masuknya investasi ke Indonesia. Dengan membuat proyek ini, kita lebih fokus, kita lihat ada market-nya, investasi itu yang kita tawarkan," kata Bahlil dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (4/8/2022).

Dalam arahannya, Bahlil menekankan pentingnya peran pemerintah pusat maupun daerah untuk memberikan jalan yang jelas bagi investor untuk masuk ke Indonesia. Karena itu, penyusunan PPI akan dikawal sampai pada dokumen pra studi kelayakan (pra-Feasibility Study).

Nantinya, PPI akan menjadi profil peluang investasi di daerah sehingga mampu memberikan gambaran komprehensif dan mendetail kepada para calon investor. Adapun 22 profil proyek investasi yang disusun dalam PPI 2022 ini terdiri dari 11 proyek berbasis Sumber Daya Alam (SDA) serta 11 proyek berbasis industri manufaktur.

Klaster yang termasuk dalam proyek SDA yaitu perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, peternakan, perikanan dan energi. Sedangkan untuk proyek berbasis industri manufaktur, yaitu terdiri dari klaster industri kimia, industri aneka, industri logam, industri mesin, industri alat transportasi, dan industri elektronika.

Proyek investasi ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya untuk pengentasan kemiskinan, penciptaan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, serta berkurangnya kesenjangan.

Sebagai informasi, Kementerian Investasi telah melakukan kegiatan penyusunan PPI sejak 2020 lalu dan pada Maret 2022 telah diluncurkan  sebanyak 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp155,12 triliun.

Terdapat 4 sektor proyek investasi berkelanjutan yang telah ditawarkan, yaitu sektor pariwisata, kawasan ekonomi, industri, dan infrastruktur yang tersebar di 33 provinsi.

Sebanyak 10 dari total 47 proyek  investasi berkelanjutan tersebut telah diminati oleh investor, dengan total nilai investasi mencapai Rp39,55 triliun atau 25,49 persen dari nilai investasi seluruh proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper