Bisnis.com, JAKARTA - Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau Jalan Tol Becakayu segera dioperasikan setelah melewati proses uji laik fungsi dan uji laik operasi.
Jalan Tol Becakayu dibangun dengan jalan layang (elevated) yang membentang dari wilayah Tambun – Bekasi sampai dengan wilayah Kampung Melayu serta memiliki panjang 21,04 kilometer (KM).
Jalan Tol Becakayu Seksi IB dan IC Cipinang – Jaka Sampurna telah rampung sejak 2017, kemudian telah beroperasi dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sejak November 2017 lalu.
Jalan Tol Becakayu yang dikelola PT Kresna Kusuma Dyandra Marga dengan total sepanjang 16,02 km terdiri atas dua seksi yaitu, Seksi 1 Kasablanka–Jaka Sampurna sepanjang 11,9 km yang saat ini sudah beroperasi. Selanjutnya untuk Seksi 2a Jaka Sampurna – Kayuringin sepanjang 4,12 Km dengan progres konstruksi sebesar 100 persen, kemudian Seksi 2a - Ujung Kayuringin - - Margajaya progres konstruksinya juga telah mencapai 95,45 persen dan ditargetkan selesai konstruksinya menjelang akhir 2022.
Adapun, biaya investasi yang diperlukan selama proses pembangunan jalan tol Becakayu adalah sebesar Rp 8,54 triliun. Masa konsesi pengusahaan Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu adalah 45 tahun. Kecepatan rencana pada ruas ini adalah 80 KM/jam dengan jumlah lajur 2x3.
Sebelum hadirnya jalan tol Becakayu, waktu tempuh dari Kota Bekasi menuju Jakarta sekitar dua jam perjalanan, kemudian setelah dioperasikannya Tol Becakayu perjalanan dari Bekasi ke Kampung Melayu dapat ditempuh menjadi lebih cepat hanya dalam waktu 30 menit.
Baca Juga
Untuk investasi di bidang properti, jalan tol Becakayu menjadi salah satu penopang penting pada sektor properti di Bekasi. Jalan tol ini memiliki daya tarik sendiri dalam memudahkan pilihan hunian bagi masyarakat yang sehari-hari melaju dari Bekasi menuju Jakarta, dan sebaliknya.
Hadirnya jalan tol ini juga akan meningkatkan kelancaran lalu lintas kendaraan logistik yang menuju Karawang, Cibitung dan Bandung sehingga mengurangi volume lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek. Selanjutnya jalan tol ini juga mejadi solusi dalam mengurangi kemacetan yang terjadi di Jalan Raya Kalimalang dan Tol Jakarta Cikampek yang sering mengalami penumpukan volume kendaraan di Gerbang Tol Halim.