Bisnis.com, JAKARTA- Negara mengantongi pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp29,37 miliar dari kegiatan ekspor perikanan pada semester pertama tahun ini. Sepuluh negara tujuan utama ekspor adalah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Malaysia, Thailand, Vietnam, Singapura, Italia dan Hongkong.
Plt Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Hari Maryadi mengatakan torehan tersebut tak lepas dari strategi penguatan jaminan mutu dan keamanan produk perikanan melalui penerbitan health certificate (HC) yang gencar dilakukan KKP.
"Produk perikanan kita sudah bisa diterima di 138 negara dari target 132. Ini menjadi target bagaimana bisa kita pertahankan, jangan sampai ini hilang gara-gara penjaminan kesehatan, penjaminan atas mutu ini tidak baik," ujar dia saat memaparkan capaian kinerja KKP Semester I tahun 2022 di Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Dikatakannya, sebagai petugas quality assurance, pihaknya telah menerbitkan 72.760 HC pada semester I/2022 yang sangat penting guna menjamin produk perikanan Indonesia aman dan bermutu. Sedangkan jumlah produk yang diekspor sebanyak 589,81 ribu ton.
Hari menjelaskan kegiatan ekspor produk perikanan pada semester ini memberikan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp29,37 miliar. Sepuluh negara tujuan utama ekspor adalah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Malaysia, Thailand, Vietnam, Singapura, Italia dan Hongkong.
Menurut Hari, PNBP yang masuk hanya dari ekspor, sedangkan perdagangan domestik bebas tarif. Dia menambahkan, saat ini sudah 2.022 unit pengolah ikan (UPI) yang terdaftar di sejumlah negara mitra di seluruh dunia. Hal tersebut membuat peluang produk perikanan Indonesia masuk ke pasar ekspor semakin besar, baik dari sisi volume maupun nilai.
Baca Juga
Sementara di sisi pengawasan perlintasan, BKIPM melakukan penanganan 40 pelanggaran karantina dan keamanan hayati ikan di seluruh Indonesia. Hasilnya nilai sumber daya perikanan yang diselamatkan mencapai Rp49,1 miliar. Pengawasan dilakukan secara terpadu bersama Polri, Bea Cukai, TNI hingga Avsec Angkasa Pura.
"Sinergi dan kerjasama pengawasan berlangsung cukup baik, dan sangat solid. Selain itu di internal kita juga meningkatkan pelayanan dengan memanfaatkan teknologi digital. Mudah-mudahan di semester dua kinerja bisa lebih ditingkatkan," pungkasnya.