Peningkatan Impor Juni 2022 terjadi pada seluruh golongan penggunaan barang nilai impor Indonesia yang tercatat sebesar US$21,0 miliar, naik 12,87 persen dibanding Mei 2022 (MoM).
Peningkatan nilai impor tersebut disebabkan oleh adanya kenaikan impor nonmigas sebesar 13,60 persen (MoM) dan impor migas sebesar 9,52 persen (MoM).
Secara penggunaan barang, dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilai impor seluruh golongan penggunaan barang selama Juni 2022 mengalami kenaikan.
Peningkatan terbesar terjadi pada impor golongan barang modal yang meningkat sebesar 26,30 persen secara bulanan (MoM), diikuti barang konsumsi yang naik sebesar 12,02 persen (MoM) dan bahan baku/penolong naik sebesar 10,72 persen (MoM).
“Peningkatan barang modal berdampak pada peningkatan kapasitas produksi, sementara impor bahan baku/penolong mencerminkan peningkatan kinerja sektor riil dan pemesanan baru (new orders). Hal ini tercermin dari S&P Global Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2022 yang masih berada di level ekspansif sebesar 50,2,”paparnya.
Beberapa produk dengan kenaikan impor terbesar pada Juni 2022, di antaranya besi dan baja(HS 72) naik 46,13 persen (MoM), ampas/sisa industri makanan (HS 23) naik 44,88 persen (MoM), perabotan, lampu, dan alat penerangan (HS 94) naik 40,79 persen (MoM), kendaraan dan bagiannya (HS 87) naik 28,40 persen (MoM), serta karet dan barang dari karet(HS 40) naik 24,02 persen (MoM).
Baca Juga
Selama semester I/2022, total impor Indonesia mencapai US$116,18 miliar atau meningkat 27,62 persen dibandingkan periode semester I 2021 (YoY).
Peningkatan impor semester I/2022 dipicu oleh meningkatnya permintaan impor migas yang signifikan sebesar 68,98 persen dan impor nonmigas yang naik 21,62 persen.