Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CISDI Usul Tarif Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan 20 Persen

Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) merekomendasikan tarif cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MDBK) sebesar 20 persen.
Pengunjung memilih minuman berpemanis dalam kemasan di salah satu gerai supermarket/Jibi-Nurul Hidayat
Pengunjung memilih minuman berpemanis dalam kemasan di salah satu gerai supermarket/Jibi-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) mendorong pemerintah untuk menerapkan tarif cukai untuk produk minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di Indonesia sebesar 20 persen.

Plt. Manajer Riset CISDI Gita Kusnadi menyampaikan pihaknya mendorong penerapan tarif cukai MBDK sebesar 20 persen dari harga jual lantaran terbukti efektif menurunkan konsumsi masyarakat hingga 24 persen.

"Memang yang kami dorong penerapannya [cukai MDBK] sebesar 20 persen karena itu memang terbukti efektif menurunkan konsumsi masyarakat sampai 24 persen, itu yang kami dorong," katanya usai menghadiri rapat dengan BAKN di kompleks DPR RI, Senin (4/7/2022).

Terkait desain cukai MDBK, CISDI masih melanjutkan diskusi dengan beberapa kementerian, terutama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan untuk bagaimana menetapkan desain cukai yang visible untuk komoditas tersebut. 

Berdasarkan sosialisasi pada Desember 2021, Kementerian Keuangan merekomendasikan pengenaan cukai MDBK berdasarkan volume.

"Threshold gula yang  mereka pakai [Kemenkeu] dari American Heart Association itu 5gr per 250ml-nya. Nah, itu yang sudah di rekomendaskkan oleh Kemenkeu," ujarnya.

Meski demikian, implementasi cukai MBDK masih belum jelas hingga saat ini. Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani menyampaikan instansinya masih belum menetapkan target cukai, baik plastik maupun MBDK untuk tahun depan.

"Sekarang masih persiapan, tunggu Agustus nanti. Sekarang masih banyak yang harus dihitung," ujarnya mengutip Bisnis, Senin (4/7/2022)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper