Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Cecar Kemenhub Soal Proyek Bus BTS yang Tak Efektif

Anggota Komisi V DPR cecar Kemenhub soal proyek bus BTS yang belum efektif.
Teman Bus sebagai bagian implementasi program Buy the Service (BTS) Kementerian Perhubungan untuk menunjang mobilisasi masyarakat perkotaan. /TemanBus
Teman Bus sebagai bagian implementasi program Buy the Service (BTS) Kementerian Perhubungan untuk menunjang mobilisasi masyarakat perkotaan. /TemanBus

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi V DPR menilai proyek pengadaan bus BTS (buy the service) di beberapa kota hingga saat ini belum efektif dan mencerminkan urgensi. Untuk itu, DPR meminta Kementerian Perhubungan untuk memprioritaskan masalah lain seperti peningkatan keselamatan transportasi.

Ketua Komisi V DPR Lasarus mengatakan saat ini terdapat berbagai permasalahan soal jalan raya yang masih belum dilengkapi oleh prasarana yang memadai. Salah satu contohnya yakni Jalur Pantai Selatan atau Pansela, yang saat mudik Lebaran 2022 dinilai tidak optimal penggunaannya.

"Di Pansela itu tidak ada yang mau lewati karena malam hari gelap, kemudian siang hari minim rambu-rambu pengaman. Di sisi lain, kita alihkan anggaran dihabiskan untuk BTS," terang Lasarus pada RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Kementerian Perhubungan, Rabu (29/6/20222).

Lasarus menyarankan agar ke depan proyek BTS untuk dijalankan sebagai pilot project terlebih dahulu. Di sisi lain, dia menilai proyek BTS sulit diwujudkan karena harus mengubah kebiasaan masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum massal dari kendaraan pribadi.

"[Perhubungan] Darat ini kan anggarannya tidak terlalu besar sekali kita kasih duit banyak ngawur. Barang tidak jelas dianggarkan, ini mohon maaf ya Pak," ucapnya.

Untuk itu, Politikus PDIP itu meminta Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan untuk mengevaluasi kembali proyek BTS sebelum dilanjutkan ke depannya.

Saat ini, proyek BTS tengah diujicobakan di beberapa kota besar selain di DKI Jakarta seperti di Medan, Sumatera Utara, dan Bandung, Jawa Barat. Kementerian Perhubungan sempat mengungkap proyek BTS ingin dilanjutkan ke depannya ke beberap kota lain seperti di Surabaya, Jawa Timur, dan Makassar, Sulawesi Selatan.

Ditjen Perhubungan Darat tahun ini mengajukan pagu indikatif anggaran 2023 sebesar Rp15,5 triliun. Salah satu yang dianggarkan yakni dukungan proyek BTS di 10 kota sebesar Rp50 miliar.

"Saya tegaskan kalau ini [proyek BTS] tidak dievaluasi, saya tidak akan setujui anggaran Ditjen Perhubungan Darat," tegas Lasarus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper