Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bus BTS Berhenti Operasi, Instran: Sangat Menyedihkan!

Keputusan memberhentikan layanan ini hanya akan membuat galau masyarakat mengingat mereka sudah terlanjur mencintai angkutan umum massal bus BTS.
Rahmi Yati
Rahmi Yati - Bisnis.com 06 Januari 2022  |  19:50 WIB
Bus BTS Berhenti Operasi, Instran: Sangat Menyedihkan!
Teman Bus sebagai bagian implementasi program Buy the Service (BTS) Kementerian Perhubungan untuk menunjang mobilisasi masyarakat perkotaan. - TemanBus

Bisnis.com, JAKARTA — Institut Studi Transportasi (Instran) menyayangkan keputusan pemberhentian sementara layanan bus bersubsidi dengan skema Buy The Service (BTS) di seluruh Indonesia, per 1 Januari 2022.

Direktur Eksekutif Instran Deddy Herlambang mengatakan pemerintah sebenarnya tidak harus menghentikan operasional bus bila ingin melakukan evaluasi.

Pasalnya, kata dia, bila dalam evaluasi ada perubahan regulasi tinggal diubah saja regulasinya. Akan teramat sayang bila BTS dihentikan walau sementara, karena masih tahap promosi.

"Sangat menyedihkan bagi publik yang mulai belajar menggunakan angkutan umum," ujar Deddy, Kamis (6/1/2021).

Menurutnya, keputusan memberhentikan layanan ini hanya akan membuat galau masyarakat mengingat mereka sudah terlanjur mencintai angkutan umum massal bus BTS.

Dia menilai, alasan BTS dihentikan sementara karena adanya evaluasi sistem administrasi single years yang akan menjadi subsidi multi-years dan akan ada aplikasi dalam pengadaan jasa di E-katalog itu tidak ada masalah.

Namun, imbuh Deddy, sebaiknya jika membuat kebijakan memang harus ada proyeksi kebijakan baru ke depan. Alangkah baiknya semua BTS diluncurkan setelah program E-katalog selesai semua, bukan sistem kejar tayang sehingga tidak membuat publik kecewa.

"Jadi tidak banyak pekerjaan dua kali yang dilakukan sama, trial and error pemborosan dana dan kinerja/waktu dan lainnya," ucap Deddy.

Lebih lanjut dia mencontohkan, Kota Bogor melalui layanan BTS Bus Trans Pakuan baru beroperasi selama 1,5 bulan sehingga sayang harus dihentikan.

Padahal, sambung Deddy, load factor di koridor 2 di Bogor rata-rata tiap hari mencapai 112 persen, sangat ideal. Lebih sedih lagi, Trans Banyumas belum genap 1 bulan beroperasi juga dihentikan.

"Bila demand sudah mulai terbentuk baiknya BTS tidak dihentikan, bila hanya mau ganti sistem administrasi karena bukan ganti produk," keluh Deddy.

Sebagai informasi, layanan angkutan umum dengan sistem BTS di seluruh Indonesia sementara dihentikan. Kebijakan itu berkaitan dengan instruksi dan pemberitahuan dari Kementerian Perhubungan.

Berdasarkan surat pemberitahuan yang keluar dipenghujung 2021, dikatakan pemberhentian sementara ini terkait dengan evaluasi BTS di seluruh Indonesia terhitung sejak 1 Januari 2022.

Layanan bus BTS telah diluncurkan di 7 kota besar, yaitu Palembang, Solo, Bali, Yogyakarta, Denpasar, Medan dan Makassar. Tidak hanya kota-kota besar namun kota kecil yang padat penduduknya seperti Kota Bogor dan Kabupaten Banyumas pun telah dilayani oleh bus BTS. Rencananya BTS juga akan beroperasi di Bandung dan Surabaya pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

transportasi bus
Editor : Muhammad Khadafi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top