Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Sentil Bulog: Banyak Ambil Beras, Tapi Tidak Bisa Menjual

Jokowi menegur Perum Bulog yang dinilai tidak mampu menjual beras dari petani sehingga kualitas beras menjadi menurun di tengah ancaman krisis pangan dunia.
Jokowi menegur Bulog karena banyak mengambil stok beras petani, tetapi tidak mampu menjualnya /Antara - Ruth Intan Sozometa Kanafi
Jokowi menegur Bulog karena banyak mengambil stok beras petani, tetapi tidak mampu menjualnya /Antara - Ruth Intan Sozometa Kanafi

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegur Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) yang dinilai tidak mampu menjual beras dari petani sehingga kualitas beras menjadi menurun.

"Kalau sudah mengambil jangan sampai kayak Bulog, ngambil [beras] dari petani banyak, tambah stok, tidak bisa jual sehingga kualitasnya jadi turun dan ada yang busuk dan rusak. Itu jangan," ujarnya dalam Sidang Kabinet Paripurna, Senin (20/6/2022).

Jokowi meminta agar penyerapan pangan terus dioptimalkan mengingat ancaman krisis pangan global terus mengintai. Selain itu, Kepala Negara juga menginstruksikan semua pihak, mulai dari petani hingga BUMN, untuk meningkatkan produksi beras nasional.

Sejalan dengan itu, penyerapan beras petani juga harus dilakukan baik, yakni dengan memperhatikan biaya penangkutan dan harga jualnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara menilai pelaksanaan penyerapan bahan pangan membutuhkan kerja sama yang baik karena anggaran ketahanan pangan yang sangat besar. Tercatat, anggaran pemerintah untuk pangan mencapai Rp86 triliun pada 2018 dan meningkat menjadi Rp92,3 triliun pada 2022.

Selain beras, Jokowi juga meminta alternatif bahan pangan lain seperti sorgum untuk terus digarap secara serius. Menurutnya, bahan pangan yang ditanam harus disesuaikan dengan daerah misalnya sorgum yang cocok menjadi bahan pangan pokok di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tidak hanya itu, Kepala Negara menginstruksikan seluruh pihak terkait untuk meningkatkan produksi komoditas pangan sebesar-besarnya, tetapi tetap diimbangi dengan penyerapan dari petani serta penyaluran kepada konsumen secara maksimal.

"Kalau sudah produksi besar-besaran, segera dipastikan siapa off taker-nya. Petani terus berproduksi dan yang membeli juga ada. Jangan sampai petani produksi banyak, Bulog tidak ambil, RNI tidak ambil. Ini mekanismenya harus segera diputuskan. Kemarin sudah disampaikan dengan Menteri BUMN [Erick Thohir]," tutur Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper