Bisnis.com, JAKARTA - Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed resmi mengerek suku bunga acuan mereka sebesar 0,75 persen.
Dilansir Bloomberg, Kamis (16/6/2022), kenaikan suku bunga ini menjadi yang terbesar sejak 1994. Kenaikan suku bunga acuan dalam jumlah besar ini sekaligus sinyal dari The Fed akan langkah agresif yang akan ditempuh untuk menahan inflasi di Amerika Serikat yang terus mendaki di luar perkirakan.
Langkah kenaikan suku bunga sebesar 0,75 persen ini membawa suku bunga The Fed dalam kisaran 1,5 persen dan 1,75 persen.
Meski demikian, kenaikan suku bunga The Fed ini diperkirakan akan terus berlanjut. Kenaikan suku bunga The Fed diperkirakan menjadi 3,4 persen pada akhir tahun,
Selain menaikkan suku bunga, The Fed menyebutkan akan menyusutkan neraca besar-besaran. Dari semula US$47,5 miliar per bulan menjadi US$95 miliar pada bulan September 2022 mendatang.
“Komite sangat berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke target 2 persen.”
Baca Juga
Hasil pertemuan para gubernur bank sentral di Amerika Serikat itu juga merevisi prospek ekonomi mereka. Diperkirakan ekonomi akan lebih bergejolak saat otoritas berusaha menjinakkan inflasi yang telah melonjak tiga kali lipat dari target 2 persen tanpa menyebabkan resesi.