Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengenaan Cukai BBM, Detergen, hingga Ban Karet Dinilai Tak Masuk Akal

Fungsi utama penarikan cukai adalah sebagai cara negara untuk mengontrol peredaran komoditas, bukan sebagai prioritas negara dalam rangka meningkatkan pendapatan.
Ilustrasi produk ban/Istimewa
Ilustrasi produk ban/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA- Wacana pemerintah terkait dengan rencana menerapkan bea cukai untuk komoditas bahan bakar minyak (BBM), deterjen, dan ban karet dinilai belum memiliki logika yang jelas.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan fungsi utama penarikan cukai adalah sebagai cara negara untuk mengontrol peredaran komoditas. Sebaliknya, cukai bukan sebagai prioritas negara dalam rangka meningkatkan pendapatan.

"Saya belum menemukan logika mengapa dikenakan cukai terhadap BBM, deterjen, ban karet," kata Faisal ketika dihubungi Selasa (14/6/2022).

Pemerintah, sambungnya, mesti memiliki alasan yang kuat dalam mengeluarkan wacana terkait dengan rencana penarikan cukai komoditas industri.

Dia pun meminta pemerintah diminta berhati-hati dalam mengeluarkan wacana penerapan bea cukai terhadap komoditas industri, termasuk ban karet yang cukup ramai dibahas baru-baru ini.

Sebagai informasi, pemerintah sudah mulai mengkaji rencana penerapan bea cukai terhadap ban karet beserta sejumlah komoditas lainnya, deterjen dan bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan komoditas tersebut di atas diperkirakan mulai dikenakan cukai 5 tahun ke depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper