Bisnis.com, JAKARTA - Importir produsen di industri tekstil Tanah Air disebut mulai berbondong-bondong beralih menjadi importir umum seiring dengan dibukanya keran impor bahan baku tekstil di level pedagang.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin Elis Masitoh. Dia mengatakan kementerian telah melacak adanya importir produsen yang beralih menjadi importir umum
"Kami lihat yang sebelumya importir produsen ada yang berubah jadi importir umum. Dikhawatirkan importir produsen akan berbondong-bondong menjadi importir umum," ujar Elis, Senin (6/6/2022).
Sebagai informasi, di berita sebelumnya dijelaskan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuka izin impor bahan baku tekstil untuk importir di level pedagang, atau yang disinyalir sebagai importir umum oleh Kemenperin.
Kebijakan tersebut, dinilai dapat memperlambat laju pertumbuhan Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Tanah Air pada di sepanjang tahun ini dengan kembali maraknya bahan baku impor.
Bahkan, Asosiasi Produsen Serta dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) memprediksi pertumbuhan industri TPT kuartal II/2022 turun hingga di bawah 10 persen. Pada kuartal I/2022, pertumbuhan industri tekstil sebesar 12,45 persen.
Baca Juga
Kendati demikian, Elis mengatakan Kemenperin belum memiliki data lebih detil terkait dengan jumlah importir produsen yang berubah status menjadi importir umum tersebut.
Dia menambahkan, Kemenperin telah mengusulkan agar Kementerian Perdagangan merevisi kebijakan tersebut agar pengendalian impor bahan baku tekstil bisa efektif.