Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Tambah Titik BBM Satu Harga, Ini Sebarannya

Pertamina mencatat pada periode pekan ketiga Maret 2022 telah tersedia 328 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Petugas SPBU di Kota Palembang mengisi BBM kendaraan saat libur Natal 2020. istimewa
Petugas SPBU di Kota Palembang mengisi BBM kendaraan saat libur Natal 2020. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading Pertamina sebagai badan usaha yang menjalankan penugasan program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga, mencatat pada periode pekan ketiga Maret 2022 telah tersedia 328 lembaga penyalur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Adapun sebarannya, 63 lembaga penyalur BBM Satu Harga berada di wilayah Papua, 56 titik di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, 48 titik di Maluku, 32 titik di Sulawesi, 71 titik di Kalimantan, 53 titik di wilayah Sumatra, serta 5 titik di Pulau Jawa dan Bali.

“Jumlah lembaga penyalur BBM Satu Harga yang terus meningkat merupakan komitmen Pertamina Patra Niaga dalam mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat Indonesia. Kami akan terus memastikan distribusi dan ketersediaan pasokan bahan bakar ke SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) BBM Satu Harga berjalan dengan lancar, tepat waktu, tepat jumlah dan tepat kualitas,” kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution melalui siaran pers, Rabu (1/6/2022).

Pada 2022, Pemerintah menargetkan 92 titik BBM Satu Harga dan progres pembangunan saat ini telah berhasil dituntaskan sebanyak 7 titik tersebar di Kalimantan Barat (2 titik), Kalimantan Tengah (1 titik), Sulawesi Utara (1 titik) dan Kepulauan Maluku (3 titik). Selain itu, sebanyak 65 titik BBM 1 Harga tengah dalam proses pembangunan dan perizinan Pemerintah Daerah. Selain itu, Pertamina juga telah mengembangkan 217.687 pangkalan LPG 3 kg yang tersebar di 61.801 desa.

Sejak 2017, implementasi kebijakan BBM Satu Harga fokus untuk wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Sebelumnya, wilayah 3T ini merupakan wilayah yang belum terjamah akses energi sama sekali. Sehingga untuk dapat mencapai titik 3T, Pertamina Patra Niaga menyalurkan melalui moda transportasi darat, laut, dan udara, juga turut bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan.

Namun, Alfian mengatakan, dalam menjalankan amanah penugasan dari pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) itu, Pertamina Patra Niaga turut menghadapi tantangan yang cukup besar dalam proses penyaluran BBM hingga ke daerah 3T.

“Pendistribusian BBM Satu Harga dilakukan antar pulau ke seluruh Indonesia. Untuk sampai ke titik 3T, tak jarang pula melewati medan yang cukup sulit seperti pegunungan hingga melalui sungai. Sehingga dalam prosesnya dapat melalui beberapa kali pergantian moda transportasi seperti melalui mobil tangki di darat, kapal dan melalui pesawat udara,” ujar Alfian.

Pertamina juga turut menggandeng mitra yang berminat untuk membuka SPBU BBM Satu Harga untuk membawa Indonesia lebih maju melalui penyaluran energi hingga pelosok negeri, di lokasi yang sudah ditentukan.

Melalui infrastruktur distribusi energi yang telah dibangun, Pertamina sepanjang Januari hingga April 2022 telah mengalirkan Solar bersubsidi dengan volume sekitar 5,2 juta kilo liter, Pertalite sekitar 9 juta kiloliter dan LPG Subsidi dengan volume sekitar 2,5 juta Ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper