Bisnis.com, JAKARTA - Layanan transportasi umum dari Pelabuhan Bakauheni menuju ke berbagai tujuan masih minim jika dibandingkan dengan Pelabuhan Merak. Padahal, pergerakan masyarakat dari Jawa ke Sumatera terutama pada mudik Lebaran yang lalu cukup tinggi.
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyoroti adanya ketimpangan antara ketersediaan kendaraan umum di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni tersebut. Ketersediaan angkutan umum di Bakauheni belum banyak berkembang walaupun kendaraan umum sudah banyak berkembang di Merak.
Pengamat transportasi dari MTI Lampung IB Ilham Malik mengatakan faktor dari ketimpangan tersebut yakni minimnya bus dan banyaknya layanan travel pelat kuning/hitam.
"Travel pelat hitam sudah begitu banyak dibahas. Banyak backing-nya, dan kepolisian tidak mampu untuk mengatasi hal tersebut," jelasnya pada webinar, Minggu (16/5/2022).
Untuk itu, Ilham mendorong Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar lebih banyak menyediakan layanan transportasi bus bagi pelaku perjalanan yang tiba di Pelabuhan Bakauheni. Terutama, saat adanya hari libur seperti mudik Lebaran.
Contohnya, saat mudik H-10 sampai dengan hari pertama Lebaran, sebanyak 894.063 orang melakukan penyeberangan dari Merak ke Bakauheni. Sementara itu, terdapat 209.460 kendaraan yang menyeberang.
Baca Juga
Berdasarkan data PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), jumlah penumpang angkutan Lebaran dari Merak pada puncak arus mudik, Jumat (29/4/2022), tercatat sebanyak 37.692 penumpang. Sementara itu, jumlah penumpang yang berangkat dari Bakauheni pada puncak arus balik, Sabtu (7/5/2022), yakni 38.900 penumpang.
Ilham menjelaskan bahwa pemudik dari Jawa ke Sumatera biasanya menggunakan serangkaian fasilitas transportasi baik melalui jalur darat, rel, maupun penyeberangan antarpulau. Untuk penyeberangan, pemerintah telah menyiapkan Pelabuhan Bakauheni (dengan enam dermaga reguler dan satu dermaga eksekutif), Pelabuhan Panjang, dan Pelabuhan Bandar Bakau Jaya.
Kemudian, pemerintah juga menyiapkan jalur darat seperti Tol Trans Sumatera, jalan arteri (jalan lintas timur, narat, dan tengah), serta jalur kereta api dari Tanjung Karang ke Kertapati.