Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Tinggi Nih! Inflasi AS Sentuh 8,3 Persen pada April 2022

Angka Inflasi AS sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,5 persen, namun masih tinggi dalam beberapa dekade terakhir.
Seorang warga tengah berbelanja kebutuhan makanan di salah satu pusat perbelanjaan Amerika Serikat (AS). Inflasi AS menyentuh level 8,3 pada April 2022./Bloomberg
Seorang warga tengah berbelanja kebutuhan makanan di salah satu pusat perbelanjaan Amerika Serikat (AS). Inflasi AS menyentuh level 8,3 pada April 2022./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat inflasi Amerika Serikat masih berada di kisaran 8 persen pada April 2022. Hal ini mempertahankan ekspektasi laju kenaikan suku bunga Federal Reserve yang agresif.

Dilansir Bloomberg, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat Indeks Harga konsumen (IHK) AS naik 8,3 persen pada April dari periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,5 persen, namun masih tinggi dalam beberapa dekade terakhir.

IHK inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, meningkat 0,6 persen dari bulan Maret dan 6,2 yoy, menurut data yang dirilis Rabu (11/5/2022). Beberapa kontributor terbesar terhadap kenaikan IHK termasuk tempat tinggal, makanan, tiket pesawat dan kendaraan baru.

IHK inti melampaui semua perkiraan dalam survei ekonom Bloomberg yang memiliki proyeksi median 0,4 persen.

Imbal hasil obligasi AS turun dan Wall Street berbalik melemah. Dengan inflasi yang tinggi, pelaku pasar semakin meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga agresif The Fed tahun ini. Kini mereka bertaruh the Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada September, selain pada Juni dan Juli.

Sebelumnya, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan 0,5 persen pada pekan lalu, menjadi kenaikan tertinggi sejak 2000. Powell mengatakan tindakan serupa tengah didiskusikan untuk dua pertemuan selanjutnya.

Para pejabat bank sentral AS juga telah mengumumkan alan mengurangi neraca keuangan yang senilai US$9 triliun pada 1 Juni yang akan naik menjadi US$95 miliar per bulan dengan cepat.

Ekonom Navy Federal Credit Union mengatakan meskipun puncak inflasi diperkirakan telah dilewati, masih ada kekhawatiran bahwa tingkat IHK yang tinggi akan bertahan dalam waktu lama.

"Puncak inflasi mungkin telah terlewati, tetapi laporan IHK hari ini menunjukkan penurunan yang panjang dan lambat atau bahkan mungkin akan bertahan di kisaran 8 persen," kata Frick seperti dilansir Bloomberg, Senin (11/5/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper