Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Ungkap Tantangan Besar untuk Pemulihan Ekonomi di Kuartal II/2022, Apa Itu Ya?

Ada sejumlah risiko ekonomi yang perlu menjadi perhatian pada kuartal II/2022, salah satunya perkiraan peningkatan inflasi yang akan menanjak ke depannya.
Logo Presidensi G20 Indonesia 2022 terpajang di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (21/1/2022). /Antara Foto-Sigid Kurniawan-aww. rn
Logo Presidensi G20 Indonesia 2022 terpajang di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (21/1/2022). /Antara Foto-Sigid Kurniawan-aww. rn

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2022 sebesar 5,01 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut banyak terbantu oleh meningkatnya kinerja ekspor di tengah lonjakan harga komoditas global.

Ekspor Indonesia pada kuartal I/2022 tercatat tumbuh sebesar 16,22 persen yoy. Peningkatan harga komoditas yang tinggi juga sebagai dampak dari perang Rusia dan Ukraina.

“Tapi, pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga sudah kuat, sudah di atas 2 persen juga sumbangannya terhadap total pertumbuhan ekonomi di kuartal I/2022,” katanya kepada Bisnis, Selasa (10/5/2022).

Meski sudah mengalami perbaikan, tingkat pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal I/2022 yang tercatat sebesar 3,43 persen masih belum kembali ke level normal atau sebelum pandemi Covid-19.

Faisal mengatakan, ada sejumlah risiko yang perlu menjadi perhatian pada kuartal II/2022, salah satunya perkiraan peningkatan inflasi yang tinggi pada periode ke depan.

Dia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tidak akan setinggi kuartal I/2022. Pasalnya peningkatan inflasi ke depan dikhawatirkan akan mengganggu pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

“Meski diperkirakan konsumsi rumah tangga tetap tumbuh di atas 2 persen, tapi tertahan pertumbuhannya karena inflasi yang lebih tinggi di kuartal II,” kata dia.

Di sisi lain, dia menambahkan, harga komoditas global yang tinggi akan mendorong kinerja ekspor tetap kuat. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi kuartal II/2022 diperkirakan akan mencapai kisaran 4,5 persen hingga 5 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper