Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2022 sebesar 5,01 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut banyak terbantu oleh meningkatnya kinerja ekspor di tengah lonjakan harga komoditas global.
Ekspor Indonesia pada kuartal I/2022 tercatat tumbuh sebesar 16,22 persen yoy. Peningkatan harga komoditas yang tinggi juga sebagai dampak dari perang Rusia dan Ukraina.
“Tapi, pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga sudah kuat, sudah di atas 2 persen juga sumbangannya terhadap total pertumbuhan ekonomi di kuartal I/2022,” katanya kepada Bisnis, Selasa (10/5/2022).
Meski sudah mengalami perbaikan, tingkat pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal I/2022 yang tercatat sebesar 3,43 persen masih belum kembali ke level normal atau sebelum pandemi Covid-19.
Faisal mengatakan, ada sejumlah risiko yang perlu menjadi perhatian pada kuartal II/2022, salah satunya perkiraan peningkatan inflasi yang tinggi pada periode ke depan.
Baca Juga
Dia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tidak akan setinggi kuartal I/2022. Pasalnya peningkatan inflasi ke depan dikhawatirkan akan mengganggu pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
“Meski diperkirakan konsumsi rumah tangga tetap tumbuh di atas 2 persen, tapi tertahan pertumbuhannya karena inflasi yang lebih tinggi di kuartal II,” kata dia.
Di sisi lain, dia menambahkan, harga komoditas global yang tinggi akan mendorong kinerja ekspor tetap kuat. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi kuartal II/2022 diperkirakan akan mencapai kisaran 4,5 persen hingga 5 persen.