Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Pangan Tetap Stabil usai Lebaran, Ini Strategi Bulog

Bulog menjelaskan strategi yang dijalankan untuk menjaga harga pangan tetap stabil usai Lebaran.
Pekerja berada di gudang Bulog di Jakarta, Rabu (2/9/2020). Bisnis/Nurul Hidayat
Pekerja berada di gudang Bulog di Jakarta, Rabu (2/9/2020). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) memastikan harga pangan stabil usai libur Lebaran 2022.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatatakan jajarannya sampai tidak libur demi ketersediaan kebutuhan pangan seperti beras, daging beku, gula, dan komoditas lain sehingga harganya tetap stabil.

"Sampai H+1 lebaran, jajaran Bulog enggak ada libur, enggak ada yang istirahat. Sehingga ketersediaan dan keterjangkauan pangan bisa dirasakan masyarakat. Kita pantau real time di pasar-pasar," kata Buwas dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/5/2022).

Menurut Buwas, dengan perkiraan adanya 70 juta pemudik, pasokan pangan tentunya berbeda dengan hari biasa. Sebab, kebutuhan konsumsi masyarakat akan bergeser.

"Dengan adanya mudik kita prediksi ada pergeseran kebutuhan pangan, dari Jakarta ke wilayah-wilayah lainnya yang jadi tujuan mudik," jelas Buwas.

Dia mengatakan, sampai hari ini masalah kebutuhan beras, gula, terigu, dan minyak goreng sudah terpenuhi.

"Bahkan harga jagung dan kedelai betul-betul stabil, tidak ada gejolak apapun," ujarnya.

Menurutnya, hal itu bisa tercapai berkat koordinasi yang baik dengan pihak lainnya. Seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan BUMN klaster pangan.

Hingga saat ini, lanjut Buwas, di gudang Bulog ada stok 1 juta ton beras sehingga kebutuhan masyarakat aman. Namun, Bulog tetap menyerap beras dari petani yang masih panen di sejumlah wilayah.

“Untuk komoditas utama yang kami kuasai, yaitu beras jumlahnya sangat aman ada 1 juta ton, ditambah lagi saat ini Bulog masih melakukan pengadaan gabah beras petani di seluruh Indonesia dan hingga saat ini kami sudah menyerap sebanyak 256 ribu ton. Jadi stok beras ini akan terus bertambah,” tutur Buwas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper