Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hungaria Jegal Paket Sanksi Larangan Impor Minyak Rusia

Berdasarkan pengajuan sanksi, UE akan melarang impor minyak mentah dari Rusia dalam 6 bulan ke depan dan bahan bakar olahan pada awal Januari.
Fasilitas produksi minyak Rusia di Vankorskoye, Siberia. /Antara-Reuters
Fasilitas produksi minyak Rusia di Vankorskoye, Siberia. /Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Hungaria terus berupaya menghalangi Uni Eropa (UE) yang mengajukan larangan impor minyak Rusia untuk menghentikan Presiden Vladimir Putin pada perang di Ukraina.

Dilansir Bloomberg pada Senin (9/5/2022), menurut sumber-sumber yang tidak ingin teridentifikasi namanya, pertemuan antara 27 duta besar UE berakhir tanpa kesepakatan pada Minggu.

Pembicaraan akan dilanjutkan dalam beberapa hari ke depan. Larangan pengapalan minyak Rusia ke negara ketiga juga akan ditunda hingga negara G7 berkomitmen pada keputusan yang sama.

Berdasarkan pengajuan sanksi, UE akan melarang impor minyak mentah dari Rusia dalam 6 bulan ke depan dan bahan bakar olahan pada awal Januari.

UE telah menawarkan Hungaria dan Slowakia hingga akhir 2024 untuk memenuhi kebijakan sanksi dan kepada Republik Ceko sampai Juni 2024 lantaran besarnya ketergantungan negara ini terhadap pasokan Rusia.

Namun, pengecualian ini belum bisa mendapatkan dukungan dari Hungaria yang terus berupaya menghentikan rencana larangan minyak dan juga mengenai pendanaan transisi dari energi Rusia.

“Kami telah mendukung semua paket sanksi sejauh ini, tetapi yang terbaru ini akan menghancurkan keamanan pasokan energi Hungaria,” kata Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto dalam sebuah pernyataan pada Minggu.

Selama tidak ada solusi untuk masalah yang disebabkan oleh proposal Brussel, Hungaria tidak akan memilih paket ini, lanjutnya.

Uni Eropa terus mendorong paket sanksi ini selesai seiring dengan Hari Kemenangan Rusia pada 9 Mei yang menandakan kemenangan dari Nazi Jerman pada Perang Dunia II.

Dalam paket sanksi ini, UE juga berencana melarang perusahaan dan individu untuk menyediakan kapal dan layanan seperti asuransi yang dibutuhkan untuk pengapalan minyak ke negara ketiga.

Yunani dan Siprus ingin bagian terkait dengan kapal ditunda sampai negara G7 bersedia mengadopsi langkah serupa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper