Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah, DPR, dan Bank Indonesia menyepakati asumsi dasar ekonomi makro untuk RAPBN 2026, mulai dari pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah, hingga lifting minyak bumi yang diharapkan lebih tinggi dari tahun ini maupun usulan awal.
Anggota Banggar Marwan Cik Hasan menyampaikan laporan hasil kerja Panitia Kerja (Panja) dalam pembicaraan pendahuluan RAPBN 2026 dalam Rapat Kerja Banggar, Selasa (22/7/2025).
Secara umum, asumsi dasar tersebut tidak berbeda jauh dari usulan awal yang tercantum dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF). Namun, terdapat perbedaan untuk lifting minyak bumi.
“Kisaran asumsi dasar makro dalam RAPBN 2026 yang diusulkan pemerintah dan kemudian disepakati oleh panja adalah sebagai berikut ... lifting minyak bumi 605 ribu—620 ribu barel per hari,” ujarnya.
Sebelumnya dalam KEMPPKF 2026, lifting minyak bumi ditargetkan sebesar 600 ribu—605 ribu barel per hari, tak berbeda dengan asumsi dasar ekonomi makro 2025 sejumlah 605 ribu barel per hari.
Artinya, dalam kesepakatan rapat Panja memutuskan adanya kenaikan lifting minyak bumi sekitar 5 ribu—15 ribu barel per hari.
Baca Juga
Melihat data dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, SKK Migas mencatat lifting minyak bumi telah mencapai 578.000 barel per hari (bopd) per semester I/2025. Realisasi tersebut telah mencapai 95,5% dari target lifting minyak dalam APBN 2025 yang sebesar 605.000 bopd.
Meski demikian, realisasi lifting minyak sebesar 578.000 bopd itu telah melampaui realisasi pada periode yang sama tahun lalu, yakni 576.100 bopd.
Secara lengkap, asumsi untuk pertumbuhan ekonomi ditargetkan pada rentang 5,2% hingga 5,8%, inflasi pada rentang 1,5% hingga 3,5%, serta asumsi nilai tukar rupiah tetap di level Rp16.500 hingga Rp16.900 per dolar AS.
Selain itu, DPR juga menyepakati asumsi tingkat imbal hasil atau yield untuk Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun sebesar 6,6% hingga 7,2%, lebih rendah dari outlook tahun ini yang sebesar 6,8% hingga 7,3%.
Harga minyak mentah Indonesia atau ICP diasumsikan sebesar US$60—US$80 dolar per barel. Kemudian lifting gas bumi ditargetkan pada rentang 953—1.017 ribu barel setara minyak per hari.
Berikut Asumsi Dasar Ekonomi Makro RAPBN 2026:
Indikator | KEMPPKF 2026 | Kesepakatan Panja |
---|---|---|
Pertumbuhan ekonomi (%, YoY) | 5,2–5,8 | 5,2–5,8 |
Inflasi (%, YoY) | 1,5–3,5 | 1,5–3,5 |
Nilai tukar (Rp/US$) | 16.500–16.900 | 16.500–16.900 |
Suku Bunga SUN 10 Tahun (%) | 6,6–7,2 |
6,6–7,2 |
Harga Minyak Mentah Indonesia (US$/barel) | 60–80 | 60–80 |
Lifting Minyak (ribu barel per hari/rbph) | 600-605 | 605–620 |
Lifting Gas (ribu barel setara minyak per hari/rbsmph) | 953–1.017 |
953–1.017 |