Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut capaian lifting minyak telah mencapai 608.000 barrel per day (bpd). Namun, capaian tersebut bukan angka terakumulasi.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya optimistis tren lifting akan terus meningkat dan mencapai target APBN tahun ini sebesar 605.000 bpd. Adapun, pada 2024 realisasi lifting minyak mencapai 579.000 bpd.
“Hari ini saya baru keluar dari kantor, saya lihat di layar monitor yang online. Sudah mencapai 608.000 barel hari ini lifting kita, tetapi belum akumulatif ya,” kata Bahlil dalam agenda Energi Mineral Festival, Rabu (30/7/2025).
Untuk mencapai target lifting, Bahlil mengakui terdapat sejumlah tantangan. Pertama, sumur-sumur minyak di Indonesia yang sudah terlalu tua, kedua yaitu sumur idle yang tidak teroptimalkan masih banyak. Ketiga, investasi di bidang migas dinilai memiliki risiko besar.
Namun, Bahlil meyakini target perbaikan lifting akan terlaksana sebagaimana arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang mencapai 900.000 bpd pada 2029—2030.
“Ya, kita doakan, saya mohon support bahwa insyaAllah atas berkat dan arahan serta perintah Bapak Presiden Prabowo untuk lifting kita harus bisa mencapai sesuai target APBN,” tuturnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Bahlil telah menyampaikan optimisme terkait target lifting minyak dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 akan tercapai.
Hal tersebut disampaikannya usai melaporkan perkembangan sektor energi langsung kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Senin (28/7/2025).
“Saya baru selesai melaporkan ke Presiden. Itu pertama dilaporkan soal lifting yang insyaAllah akan mencapai target APBN 2025. Dan juga bicara strategi PNBP kita yang ditargetkan APBN, insyaAllah tercapai,” kata Bahlil di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (28/7/2025).
Terkait capaian produksi minyak nasional, Bahlil menyebut rata-rata lifting minyak pada Juni dan Juli 2025 mencapai sekitar 602.000 barel per hari (bph). Angka tersebut menunjukkan pergerakan positif meski masih di bawah target jangka panjang pemerintah.
“Lifting sekarang rata-rata 602.000 barel per hari Juni—Juli kemarin,” pungkas Bahlil.