Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Outlook APBN dan Asumsi Makro 2025: Defisit Melebar, Pertumbuhan Lebih Rendah

DPR dan pemerintah telah menyetujui Outlook APBN 2025 yang mencatat pelebaran defisit fiskal hingga target pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah pada tahun ini.
Siluet pegawai dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Senin (14/10/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Siluet pegawai dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Senin (14/10/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — DPR dan pemerintah telah menyetujui Outlook APBN 2025. Lembaga legislatif dan eksekutif itu menyetujui pelebaran defisit fiskal hingga target pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah pada tahun ini.

Persetujuan itu sendiri dibacakan dalam rapat kerja antara Badan Anggaran DPR dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan jajaran serta Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan jajaran di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (3/7/2025).

Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Wihadi Wijayanto menyampaikan bahwa prospek perekonomian Indonesia bergerak dalam lanskap global yang sarat ketidakpastian. Dia mencontohkan, terjadi eskalasi ketegangan perdagangan dunia, gejolak pasar keuangan, disrupsi rantai pasok dan arus modal internasional, serta eskalasi konflik geopolitik terutama di Timur Tengah.

“[Peristiwa-peristiwa itu] turut memperburuk situasi ketidakpastian yang berdampak signifikan terhadap perekonomian domestik,” ujar Wihadi dalam rapat pembacaan kesimpulan pembahasan Outlook APBN 2025 itu.

Meski demikian, sambungnya, pemerintah harus tetap melindungi dunia usaha, daya beli masyarakat, dan menjaga stabilitas ekonomi nasional. Oleh sebab itu, pertumbuhan ekonomi harus tetap kuat, inflasi terkendali, dan negara perdagangan tetap surplus.

Dengan mempertimbangkan dinamika perekonomian global dan domestik dewasa ini serta prospek ke depan, DPR dan pemerintah pun menyetujui asumsi dasar ekonomi makro 2025 dengan penurunan pertumbuhan ekonomi hingga peningkatan kurs rupiah.

Indikator APBN Realisasi Semester I Outlook
Pertumbuhan Ekonomi (%, YoY) 5,2 4,871 4,7 - 5,0
Inflasi (%, YoY) 2,5 1,62 2,2 - 2,6
Tingkat Bunga SBN 10 Tahun (%) 7,0 6,93 6,8 - 7,3
Nilai Tukar Rupiah (Rp/US$) 16.000 16.4294 16.300 - 16.800
Harga Minyak Mentah Indonesia (US$/barel) 82 70,052 68 - 82
Lifting Minyak Bumi (ribu barel/hari) 605 567,92 593 - 597
Lifiting Gas Bumi (ribu barel setara minyak/hari) 1.005 987,52 976 - 980

Ket: 1) realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I/2025, 2) realisasi s.d Mei 2025, 3) per lelang 17 Juni 2025, 4) realisasi s.d 26 Juni 2025

Selain itu, Wihadi menyampaikan APBN 2025 harus menjadi pelindung masyarakat dan penjaga stabilitas ekonomi dari dampak tekanan global. DPR pun mendorong peningkatan kualitas belanja negara serta pengendalian risiko utang.

Dengan demikian, DPR dan pemerintah menyetujui pelebaran defisit dari yang semula hanya 2,53% dari produk domestik bruto (PDB) menjadi 2,78% dari PDB. Selain itu, disetujui penggunaan saldo anggaran lebih (SAL) sebesar Rp85,6 triliun untuk biayai pelebaran defisit itu.

“Pembiayaan anggaran harus diikuti dengan komitmen menjaga kewaspadaan atas dinamika global terutama di pasar keuangan yang sangat tidak stabil,” kata Wihadi.

URAIAN APBN Realisasi Semester I Prognosis Semester II Outlook % thd APBN
a. PENDAPATAN NEGARA
    i. Pendapatan Dalam Negeri
      1. Penerimaan perpajakan
      2. PNBP
    ii. Penerimaan Hibah
b. BELANJA NEGARA
   i. Belanja Pemerintah Pusat
   ii. Transfer ke Daerah
c. KESEIMBANGAN PRIMER
d. SURPLUS/(DEFISIT)
    % thd PDB
e. PEMBIAYAAN ANGGARAN
3.005,1
3.004,5
2.490,9
513,5
0,6
3.621,3
2.701,4
919,9
(63,3)
(616,2)
(2,53)
616,2
1.201,8
1.201,2
978,3
222,9
0,6
1.406,0
1.003,6
402,5
52,8
(204,2)
(0,84)
283,6
1.663,7
1.663,3
1.409,0
254,4
0,4
2.121,5
1.659,9
461,6
(162,7)
(457,8)
(1,94)
378,4
2.865,5
2.864,5
2.387,3
477,2
1,0
3.527,5
2.663,4
864,1
(109,9)
(662,0)
(2,78)
662,0
95,4
95,3
95,8
92,9
170,7
97,4
98,6
93,9
173,4
107,4

107,4

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper