Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) melalui Garuda Indonesia dan Citilink bakal mengoptimalkan kapasitas guna memenuhi kebutuhan pelayanan angkutan arus balik Lebaran 2021 hingga 16 Mei 2022.
Garuda Indonesia memproyeksikan akan mengangkut sedikitnya 51.000 penumpang pada puncak arus balik Lebaran yang diperkirakan akan jatuh pada 8 Mei 2022.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan tren pergerakan penumpang sejauh ini masih sejalan dengan proyeksi peningkatan penumpang pada periode arus balik Lebaran.
Adapun, Garuda Indonesia Group memproyeksikan total penumpang yang terbang pada periode arus balik dari 4 Mei 2022 hingga 9 Mei 2022 mendatang diperkirakan akan mencapai 267.000 penumpang.
Proyeksi tersebut tentunya akan terus bergerak dinamis sejalan dengan perpanjangan periode libur sekolah hingga 12 Mei 2022 mendatang yang telah diumumkan pemerintah.
Namun demikian, langkah antisipatif tetap kami persiapkan jika terdapat peningkatan pergerakan penumpang pada periode perpanjangan libur sekolah di periode libur Lebaran kali ini.
Baca Juga
“Garuda Indonesia Group akan melayani sedikitnya 341 penerbangan yang mengangkut sebanyak 51.323 penumpang pada puncak arus balik tersebut," paparnya, dikutip Sabtu (7/5/2022).
Garuda Indonesia terus mengoptimalkan kapasitas layanan penerbangan yang salah satunya dilakukan melalui penambahan frekuensi maupun pengoperasian bigger aircraft (pesawat berbadan besar) pada sejumlah rute yang tinggi peminat seperti Kualanamu - Jakarta, Padang - Jakarta, Pekanbaru - Jakarta hingga Surabaya - Jakarta.
Selain itu, Garuda Indonesia juga terus mengoptimalkan isian penumpang untuk rute outbound Jakarta menuju Denpasar maupun sebaliknya.
Dengan rata-rata tingkat isian penumpang mencapai lebih dari 85 persen pada tiap penerbangan dan turut mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dalam merencanakan perjalanan dalam periode arus balik ini yang diselaraskan dengan kebutuhan perjalanan.
"Kami memperkirakan tren pergerakan penumpang pada arus balik masih akan berlangsung hingga 16 Mei 2022. Untuk itu, kami akan terus memperkuat berkoordinasi dengan stakeholder layanan penerbangan guna memastikan kesiapan operasional penerbangan secara berkesinambungan dapat berjalan optimal," terang Irfan.