Bisnis.com, JAKARTA - Lion Air Group mempersiapkan total sebanyak 110 pesawat pada musim ramai liburan dan Lebaran 2022 (peak season).
Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang M. Prihantoro mengatakan dalam memberikan layanan terbaik, pesawat yang dioperasikan Lion Air termasuk generarsi modern yang dikirim langsung dari pabrikan pesawat.
Saat peak season, Lion Air mempersiapkan armada menurut kebutuhan, terdiri dari 6 unit Airbus A330-300 (440 kursi kelas ekonomi, 6 unit Airbus A330-900NEO (436 kursi kelas ekonomi), 35 unit Boeing 737-800NG (189 kursi kelas ekomoni), serta 63 unit Boeing 737-900ER (215 kursi kelas ekonomi).
"Pengaturan operasional pesawat berdasarkan jadwal pergerakan pesawat [rotasi] yang dikelola sesuai basis utama di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang (CGK) dan lainnya," ujarnya melalui keterangan resmi, Junat (29/4/2022).
Danang memastikan telah secara konsisten (terstruktur dan terjadwal) menjalankan semua pemeliharaan, pengecekan, pesawat udara, menurut program perawatan (approved maintanence program) secara berjadwal (schedule maintenance) dan tidak berjadwal (unschedulled maintenance).
Lion Air berkomitmen mewujudkan operasional penerbangan, memastikan setiap pesawat dalam kondisi prima, aman, dan laik terbang (airworthiness) serta sejalan untuk merencanakan persiapan penerbangan dengan tepat (preparation for flight).
Hal yang telah dilakukan antara lain pemeriksaan dan perawatan kinerjasecara komprehensif dari seluruh komponen pesawat udara, yaitu pada mesin (preservation engine), perangkat tambahan daya (auxiliary power unit), navigasi, peralatan komunikasi, hiburan dalam penerbangan (inflight entertainment), fasilitas pesawat dan lainnya yang terkait.
Lion Air melakukan proses pengecekan sistem sirkulasi udara pada kabin, termasuk HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter yang digunakan sebagai alat penyaring sirkulasi udara di dalam pesawat.
Selain itu, proses sterilisasi mencakup disinfection, disinsection, fummigasi dan deepcleaning. Menyediakan dan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectan spray) sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Kemudian, perawatan khusus untuk pesawat yang dipersiapkan sebagai cadangan (standby), sesuai ketentuan dari pembuat (pabrikan) pesawat yang dikenal dengan prolong inspection.