Bisnis.com, Jakarta – Pandemi Covid-19 berdampak negatif bagi sektor properti. Pasalnya, selama dua tahun pandemi berlangsung, pemerintah menerapkan pembatasan yang berdampak pada terhambatnya investasi dan penjualan properti residensial.
Aktivitas bisnis pada properti jenis ritel dan pusat perbelanjaan juga mengalami gangguan akibat pembatasan jam operasional. Sementara itu, okupansi hotel menurun drastis hingga 30 persen.
Ketua DPD REI DKI Jakarta, Arvin Fibrianto Iskandar, menyatakan pelonggaran pembatasan seiring dengan terkendalinya pandemi Covid-19 membawa berkah bagi sektor properti.
“Dengan adanya vaksinasi dan pelonggaran pembatasan, properti kembali diminati oleh investor dan konsumen,” kata Arvin di sela-sela seremonial pemberian santunan dan buka puasa bersama perwakilan Yatim dan Dhuafa di Jakarta, Kamis (21/4/2022).
Arvin menyebutkan, adanya berbagai relaksasi dari pemerintah berupa keringan pajak juga membantu meningkatkan penjualan properti di Jakarta pasca pandemi Covid-19.
“Adanya relaksasi seperti insentif PPN DTP [Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah] dan PPN 0 persen, membantu mendongkrak penjualan terutama pada hunian residensial menengah ke bawah,” papar Arvin.
Baca Juga
Sebagai catatan, Besaran PPN DTP adalah 50 persen atas penjualan rumah dengan harga tertinggi Rp2 miliar, serta 25 persen bagi penjualan rumah dengan harga diatas Rp2 miliar hingga Rp5 miliar.
Pelonggaran pembatasan dan relaksasi dari pemerintah, menurut Arvin meningkatkan penjualan properti di wilayah Jabodetabek. Kendati demikian, tingkat penjualan properti hingga kuartal-I tahun 2022 belum menyamai kondisi sebelum pandemi Covid-19.
“Hingga saat ini penjualan properti wilayah Jabodetabek belum menyamai penjualan sebelum pandemi Covid-19. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, peningkatannya cukup baik, yakni 20 – 30 persen,” imbuhnya.
Adapun kontributor terbesar peningkatan penjualan properti di wilayah Jabodetabek adalah rumah tapak.
“Housing residential berupa rumah tapak menengah ke bawah adalah kontributor terbesar bagi peningkatan penjualan properti Jabodetabek hingga saat ini,” tandasnya.