Bisnis.com, JAKARTA - Negara G20 sepakat atas pembentukan Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF) melalui Bank Dunia (World Bank).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, negara anggota sepakat bahwa tindakan kolektif dan terkoordinasi untuk mengendalikan pandemi tetap perlu menjadi prioritas.
“Mengingat dukungan di antara banyak anggota untuk membentuk FIF, Presidensi menyimpulkan bahwa Bank Dunia harus mulai menjajaki proses untuk mengembangkan dan mendirikan FIF,” katanya dalam konferensi pers pertemuan kedua Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Washington, Kamis (21/4/2022).
Presidensi Indonesia menargetkan mekanisme keuangan baru tersebut dapat diselesaikan sebelum pertemuan tingkat Menteri Kesehatan G20 pada Juni 2022.
Sri Mulyani menjelaskan, peningkatan angka Covid-19 di beberapa wilayah telah menghambat pertumbuhan ekonomi, mendisrupsi rantai pasok, hingga meningkatkan inflasi, serta memperlambat pemulihan ekonomi global.
Oleh karenanya, WHO dan World Bank menilai terdapat kesenjangan pembiayaan yang signifikan yang perlu segera ditangani.
Baca Juga
“FIF yang ditempatkan di World Bank adalah opsi paling efektif untuk mekanisme keuangan baru,” jelas Sri Mulyani.
Dia menambahkan, Presidensi G20 Indonesia akan terus mengawal diskusi seputar isu tata kelola dan pengaturan operasional untuk memulai proses pendirian FIF.