Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Curhat Tantangan Presidensi G20 Indonesia Makin Sulit karena Perang

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tantangan Presidensi G20 makin banyak dan sulit sejalan dengan kondisi ekonomi global yang dinamis akibat perang di Ukraina dan inflasi global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/POOL
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/POOL

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa perkembangan situasi global semakin memburuk dan berubah dengan sangat cepat sejak Indonesia menjadi tuan rumah pada pertemuan pertama menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 pada Februari 2022.

Kondisi global diperparah oleh perang Rusia dan Ukraina, yang diperkirakan masih sangat dinamis, dan telah berimplikasi pada kenaikan harga komoditas yang sangat tinggi, menurut mantan pejabat Bank Dunia tersebut.

Oleh karenanya, Indonesia yang memegang Presidensi G20 tahun ini harus terus berkomunikasi dan berkonsultasi secara intensif dengan seluruh negara anggota G20.

“Kami berbicara dengan semua negara anggota agar kami dapat terlebih dahulu memastikan bahwa pertemuan April ini akan terus membahas masalah yang sangat penting yaitu risiko ekonomi global, tidak hanya datang dari perang, tetapi juga karena kita belum selesai dengan pandemi, ini masih juga penting,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (21/4/2022).

Saat ini pun, kata dia, tantangan bertambah dengan meningkatnya inflasi, kenaikan harga energi dan pangan akan menciptakan tantangan baru bagi para pembuat kebijakan.

“Jadi kami berdiskusi cukup intensif dengan semua negara anggota dan tentu saja dalam hal ini bagaimana kami akan mengatur pertemuan, siapa yang mau berbicara tentu ada pembicara utama dan bagaimana kemudian fokus yang ingin kita bahas dalam pertemuan ini akan relevan dan sangat penting dalam mempengaruhi kinerja ekonomi global,” jelasnya.

Tak hanya fokus membahas implikasi perang Rusia dan Ukraina, agenda Presidensi G20 Indonesia, yaitu terkait pemulihan ekonomi, exit strategy, arsitektur keuangan internasional, serta joint finance and health task force pun harus tetap dilanjutkan.

“Jadi ini semua terus menjadi prioritas agenda yang sangat penting untuk kepresidenan Indonesia, didukung kuat oleh semua anggota, tetapi pada saat yang sama anggota juga meminta agar situasi geopolitik saat ini terutama terkait dengan perang di Ukraina, harus juga diperhatikan,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper