Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor nonmigas pada Maret 2022 mencapai US$25,09. Capaian ini tercatat naik 43,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Secara bulanan (month to month), ekspor nonmigas juga tumbuh 28,82 persen dibandingkan Februari 2022. Struktur ekspor nonmigas per Maret 2022 menyumbang 94,7 persen dari total ekspor.
“Ekspor nonmigas Maret 2022 mencapai US$25,09 miliar, naik 28,82 persen dibanding Februari 2022, dan naik 43,82 persen dibanding ekspor nonmigas Maret 2021,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam siaran pers daring (18/4/2022).
Adapun, komoditas ekspor nonmigas yang mengalami kenaikan tertinggi antara lain bahan bakar mineral, besi dan baja, lemak dan minyak hewan nabati, nikel, dan logam mulia.
Ia menambahkan kenaikan ekspor nonmigas bahan bakar mineral disumbangkan dari sejumlah mitra dagang utama yakni China, India, dan Filipina.
Lebih lanjut, peningkatan ekspor nonmigas tertinggi berasal dari China, India, Amerika Serikat, Vietnam, dan Malaysia.
“Di samping itu, beberapa komoditas nonmigas yang mengalami kenaikan harga yang tinggi, diantaranya batubara sebesar 49,91 persen, nikel 41,26 persen, dan minyak kelapa sawit 16,72 persen,” jelasnya.
Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus 23 kali berturut-turut pada Maret 2022 ini. BPS mencatat surplus neraca perdagangan pada Maret 2022 mencapai US$4,53 miliar.
Surplus neraca perdagangan ini disebabkan oleh nilai ekspor yang lebih tinggi daripada nilai impor yang juga meningkat di masa jelang Ramadan 2022. Nilai ekspor pada bulan Maret 2022 tercatat US$26,50 miliar dan nilai impor hanya US$21,97 miliar.