Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meyakini para pengusaha bakal membayar tunjangan hari raya atau THR Keagamaan secara penuh kepada pekerja dan buruh pada tahun ini.
"Saya memiliki keyakinan penuh bahwa pembayaran THR itu akan bisa dilakukan oleh pengusaha seperti sebelum adanya pandemi Covid-19 [THR dibayar secara penuh]," kata Ida melalui keterangan pers dikutip Sabtu (16/4/2022).
Ida beralasan situasi perekonomian belakangan ini sudah relatif baik jika dibandingkan dengan pelaksanaan THR dua tahun sebelumnya.
"Hal tersebut dapat dilihat dari kemampuan kita, keberhasilan kita mengendalikan penyebaran Covid-19 dan cakupan vaksinasi yang tinggi sampai booster. Ini berdampak positif terhadap normalisasi aktivitas masyarakat," kata dia.
Normalisasi aktivitas masyarakat tersebut ditandai dengan meningkatnya aktivitas pekerja dan buruh yang bekerja secara offline pada aktivitas usaha, baik sektor formal maupun informal, pulihnya kegiatan belajar mengajar dan kelonggaran aktivitas masyarakat yang bepergian ke luar kota atau ke luar negeri.
"Selain itu, pelaksanaan rangkaian kegiatan skala nasional dan internasional serta meningkatnya wisatawan mancanegara," tuturnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia mengemukakan akselerasi pemulihan ekonomi tahun 2022 juga telah mendorong perbaikan pada indikator sektor riil di awal tahun ini yang ditandai dengan Indeks Keyakinan Konsumen di level optimis 113,10 pada Februari 2022 dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur di level ekspansif 51,2 per Februari 2022.
"Ini indikasi yang bagi kami, kami meyakini [THR dibayar penuh] dan pada akhirnya mendorong kepada perusahaan agar dapat membayar THR Keagamaan sesuai dengan Surat Edaran yang telah saya terbitkan," kata dia.
Kendati demikian, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menuturkan banyak pelaku usaha di Industri Pariwisata khususnya hotel dan restoran yang masih belum untung.
“Survival dari industri itu terutama hotel dan restoran harusnya kan dari traffic yang meningkat sehingga dapat bertahan, nyatanya saat ini meski meningkat, tapi pendapatan tersebut harus digunakan untuk menutup kerugian tahun-tahun sebelumnya,” ujar Maulana, Senin (4/4/2022).