Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Momentum Mudik, Kinerja Penjualan dan Investasi Ritel Bakal Tumbuh Postif

Kinerja penjualan ritel modern yang terletak di rest area sepanjang jalan tol bakal tumbuh positif seiring dengan pelonggaran mudik pada tahun ini.
Rest area jalan tol Trans Jawa./Antara/Oky Lukmansyah
Rest area jalan tol Trans Jawa./Antara/Oky Lukmansyah

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Pusat Industri, Perdagangan dan Investasi Indef Andry Satrio Nugroho mengatakan kinerja penjualan ritel modern yang terletak di rest area sepanjang jalan tol bakal tumbuh positif seiring dengan pelonggaran mudik pada tahun ini.

“Kita memprediksi juga mobilitas masyarakat jauh lebih tinggi ke depannya ini juga akan memberikan peluang bagi bisnis ritel yang ada di rest area terutama jalan tol,” kata Andry melalui pesan suara, Selasa (12/4/2022).

Menurut Andry, investasi ritel pada kawasan jalan tol itu juga bakal ikut bergerak positif seiring dengan rencana pemerintah untuk menyiapkan fase endemi setelah tren pelandaian pandemi awal 2022.

“Tentu akan menguntungkan ke depan, saya rasa aktivitas perpindahan masyarakat ini juga akan terus meningkat seiring dari perubahan status dari pandemi ke endemi sesuai prospek di rest area ini,” kata dia.

Kendati demikian, dia mengatakan, pola investasi serta fasilitas layanan pada sebagian besar ritel modern di sepanjang jalan tol bakal menyesuaikan dengan kebiasaan baru atau new normal pada fase endemi ke depan. Misalkan, dia mencontohkan, peritel modern bakal melakukan investasi yang efisien untuk pembelian atau penyewaan lahan dengan mengoptimalkan layanan pesan bawa pulang atau drive thru.

“Yang kemungkinan besar pengusaha akan memperkecil ruang yang mereka gunakan di rest area, kemungkinan besar ini yang akan berubah dari segi bisnisnya,” tuturnya.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memproyeksikan pertumbuhan penjualan ritel modern yang berada di rest area sepanjang jalan tol bakal naik 10 hingga 15 persen secara tahunan seiring dengan relaksasi kebijakan mudik pada tahun ini. Kendati demikian, pertumbuhan yang positif itu tidak bakal berdampak signifikan secara keseluruhan untuk kinerja ritel di tengah inflasi domestik yang diprediksi memangkas pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini.

Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengatakan asosiasinya masih mengkhawatirkan sejumlah paket kebijakan seperti kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN sebesar 11 persen, fluktuasi harga energi hingga barang kebutuhan pokok atau Bapok bakal mengurangi tingkat konsumsi masyarakat di tengah momentum mudik tahun ini.

“Kalau prediksinya 80 juta orang yang mudik tahun ini kontribusinya untuk transaksi di gerai sepanjang rest area jalan tol bisa 10 hingga 15 persen, tapi bukan berarti berdampak secara keseluruhan konsolidasi di toko-toko lain,” kata Roy melalui sambungan telepon, Selasa (12/4/2022).

Secara keseluruhan, kata Roy, kinerja penjualan ritel modern relatif menyusut jika dibandingkan dengan torehan tahun lalu. Alasannya otoritas fiskal memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini hanya di angka 5 persen. Proyeksi itu terpaut jauh dari torehan pada periode yang sama di 2021 sebesar 7,07 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper