Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AP I: Kuartal I/2022, Kami Belum Capai BEP

AP I menyebut kinerja keuangan pada kuartal I/2022 belum mencapai BEP kendati sudah ada kenaikan jumlah penumpang.
Suasana terminal kedatangan bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pada Senin (7/3/2022) pada hari pertama uji coba bebas karantina PPLN/Bisnis-Wibi Pangestu. 
Suasana terminal kedatangan bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pada Senin (7/3/2022) pada hari pertama uji coba bebas karantina PPLN/Bisnis-Wibi Pangestu. 

Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I masih mengalami kerugian operasi hingga kuartal I/2022 kendati pergerakan jumlah penumpang mulai menunjukkan kondisi perbaikan.

Direktur utama AP I Faik Fahmi menuturkan tingkat pergerakan penumpang dan pesawat di bandara kelolaan AP I pada Maret 2022 dibandingkan dengan kondisi pada Maret 2022 menunjukkan tren peningkatan secara perlahan dan menuju ke arah perbaikan.  Sementara itu apabila dibandingkan dengan kondisi normal pada 2019 memang masih jauh tetapi mulai mendekati.

Sebagai gambaran, rata-rata pada 2019 AP I melayani sebanyak 224.000 penumpang per hari. Saat ini angka tersebut sudah menuju ke angka 108.000 penumpang per hari. Bahkan, AP I mencatat pergerakan dari Maret hingga awal April ini sudah mencapai 120.000 penumpang per hari.

“AP I baru akan mencapai titik impas atau break event point [BEP] apabila jumlah penumpang mencapai 135.000. Saat ini sudah di angka 120.000 penumpang per hari. Jadi memang belum BEP tapi membaik. Kalu situasi terus kondusif 2022 akan lebih baik dibandingkan dengan pada 2020 dan 2021,” ujarnya, Selasa (5/4/2022).

Selain itu kecenderungan pada awal puasa, jumlah pergerakan penumpang masih sepi tetapi  menjelang minggu kedua Ramadan dan lebaran, dia memproyeksikan angka tersebut meningkat lebih signifikan. Belum lagi, pada 2022 kebijakan pemerintah untuk penerbangan domestik yang memperbolehkan yang sudah suntuk vaksin dosisi penguat untuk bepergian tanpa syarat tes PCR dan Antigen.

Imbas pandemi memang telah membuat operator bandara tersebut merugi  besar. Kondisi ini terutama karena sumber pendapatan AP I masih ditopang oleh Bandara Ngurah Rai di Bali yang mengandalkan penerbanagn internasional dan wisatawan asing.  Bandara berkode DPS tersebut yang pada kondisi normal bisa melayani hingga 24 juta penumpang per tahun, hingga akhir 2021 hanya mampu menlayani sekitar 3,8 juta atau hanya 16 persen dari kapasitasn normal.

Meski demikian pada 2022 ini, penghapusan syarat karantina bagi penumpang internasional untuk masuk ke Bali mendorong maskapai asing kembali menerbangkan rutenya ke Bali. Tercatat saat ini ada 7 maskapai asing yang sudah membuka rutenya.

“Di slot periode  summer, proyeksi kami lebih banyak maskapai membuka rutenya sehingga lebih signifikan menunjukkan geliat penumpang yang lebih baik lagi,” imbuhnya.

Selama masa panemi, AP I melakukan penyesuaian kebijakan operasi dengan kebijakna yang telah diterbitkan oleh pemerintah. Utamanya, kata Faik, dengan menerapkan manajemen berbasis pergerakan sesuai dengan jam operasi dan luasan operasi.  Sebagai operator bandara pelat merah, pihaknya memberikan fleksibilitas bagi maskapai untuk menyesuaikan dengan jam operasi


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper