Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menyiapkan empat bandara yang sudah selesai pengembangannya untuk bisa melayani penumpang pada periode mudik Lebaran 2022.
VP Corporate Secretary Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan mengatakan upaya pengembangan bandara yang telah dilakukan oleh AP I selama pandemi tersebut telah sekaligus meningkatkan kapasitas bandara yang dikelola.
“Setidaknya ada 4 bandara yang telah diselesaikan pada tahun lalu dan siap mendukung operasional pada musim mudik lebaran 2022. Ke-4 bandara tersebut adalah Terminal 1 Bandara Juanda Surabaya, Bandara Pattimura Ambon, Bandara Sam Ratulangi Manado dan Bandara Internasional Lombok,” ujarnya, Selasa (5/4/2022).
Secara terperinci, Handy menjelaskan pengembangan Terminal 1 Bandara Juanda telah diperluas ke arah timur di mana sebelumnya memiliki luas 67.000 meter2 dengan kapasitas 6 juta penumpang per tahun, bertambah menjadi 91.700 meter2 dengan kapasitas 8,7 juta per tahun.
Bandara Pattimura Ambon telah dilakukan perluasan pada area terminal yang awal mulanya sebesar 10.270 m2 diperluas menjadi 16.090 m2 yang dapat menampung 1,6 juta sampai dengan 2,3 juta penumpang per tahun. Bangunan terminal ini memiliki fasilitas 3 unit garbarata, 18 unit check in counter, dan 5 gate yang berada di ruang tunggu.
Begitu juga dengan Bandara Sam Ratulangi Manado yang telah diperluas terminal dan fasilitas penunjang lainnya dari sebelumnya adalah 26.481 m2 dengan kapasitas 2,6 juta penumpang per tahun dan saat ini memiliki luasan terminal sebesar 59.049 m2 dengan kapasitas 5,7 juta penumpang per tahun sehingga memiliki 8 boarding gate, 45 check in counter, 6 unit garbarata, dan fasilitas penunjang lainnya.
Baca Juga
Selain itu Bandara Internasional Lombok juga telah diperluas untuk mendukung kawasan pariwisata Destinasi Super Prioritas Nasional (DSPN) Mandalika. Sebelumnya luas terminal hanya sebesar 24.123 m2 dan dapat menampung 3,25 juta penumpang per tahun menjadi 43.501 m2 dan dapat menampung 7 juta penumpang per tahun.
Di sisi lain, AP I masih menunda pengembangan kapasitas di 2 bandara kelolaan guna menekan beban utang selama pandemi Covid-19.