Bisnis.com, JAKARTA - Senat dari partai Demokrat dan Republik menyepakati paket kebijakan senilai US$10 miliar untuk vaksin dan terapi virus Corona, lebih sedikit dari yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden senilai US$22,5 miliar.
Dilansir Bloomberg pada Selasa (5/4/2022), Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer dan Senator Republik Mitt Romney dari Utah mengumumkan hasil negosiasi tersebut pada Senin.
Ini memenuhi tuntutan GOP agar setiap dana Covid-19 baru dibayar dengan dana yang tidak terpakai dari paket bantuan pandemi sebelumnya.
Para pembuat kebijakan memperkirakan masih diperlukan tambahan dana untuk penanganan Covid-19, apalagi jika ada varian baru yang menyebar.
"Ketika kami tidak dapat mencapai kesepakatan pada bantuan internasional, banyak anggota Demokrat dan Republik berkomitmen untuk mengejar tambahan kedua pada musim semi nanti," ungkap Schumer.
RUU telah mendapatkan dukungan Gedung Putih. Sekretariat Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan administrasi akan berupaya untuk mendukung tambahan dana untuk bantuan pandemi global.
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa bantuan global sangat penting untuk mengurangi risiko penyebaran varian baru. "[Bantuan global] sangat penting untuk keselamatan rakyat Amerika," kata Psaki.
Kesepakatan itu akan memberi pemerintahan Biden US$5 miliar untuk membeli terapi dan antivirus Covid-19. Selain itu, senilai US$4,75 miliar lainnya dapat digunakan untuk tes virus corona dan vaksin.
Paket kebijakan itu juga akan menyediakan US$750 juta untuk proyek penelitian vaksin dan terapi Covid di masa depan.
Sebelumnya pada Maret, Demokrat menolak paket kebijakan senilai US$12,6 miliar, termasuk bantuan global, dari anggaran belanja pemerintah tahun 2022.