Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pos Logistik Punya 3 Layanan Baru, Apa Saja?

Pos Logistik memiliki 3 layanan baru yang berfokus pada layanan fulfillment, distribusi barang secara domestik dan internasional, serta solusi logistik dari produsen langsung ke konsumen.
Pekerja mendata paket barang sebelum dialihkan ke pusat pemrosesan pos untuk dikirim ke tujuan, di Kantor Pos Besar Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/6/2018)./JIBI-Rachman
Pekerja mendata paket barang sebelum dialihkan ke pusat pemrosesan pos untuk dikirim ke tujuan, di Kantor Pos Besar Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/6/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pos Logistik Indonesia, anak usaha PT Pos Indonesia, meluncurkan 3 layanan terbaru yakni Stori, Super Kargo, dan Stend. Ketiga layanan tersebut berfokus pada layanan fulfillment, distribusi barang secara domestik dan internasional, serta solusi logistik dari produsen langsung ke konsumen.

Chief Marketing Officer PT Pos Logistik Indonesia Rulit Chandra menjelaskan bahwa Stori merupakan layanan pemenuhan pesanan (fulfillment) mulai dari inbound, storing, quality control, packing, labeling, sampai dengan outbound delivery berbasis digital. Layanan ini merupakan cloud store pertama di Indonesia.

"Kita coba membantu UMKM untuk berjualan atau enterprise dalam memproduksi barangnya. Saat ini, perusahaan tidak perlu melakukan sendiri pekerjaannya terkait dengan logistik, supply chain dan pergudangan," jelas Rulit dalam webinar, Rabu (30/3/2022).

Rulit juga menjelaskan bahwa layanan Stori memanfaatkan lebih dari 5.000 kantor Pos Indonesia yang ada di seluruh Indonesia untuk menjadi tempat penitipan barang oleh produsen yang pelanggannya berada di luar kota. Tujuannya, agar bisa menekan ongkos logistik antakota bahkan antarpulau.

Terkait dengan biaya, Rulit mengatakan layanan Stori hanya menarik biaya Rp2.500 per transaksi atau 3,5 persen dari setiap transaksi. Biaya dibayarkan ketika barang keluar atau laku terjual. Namun, space charge, manpower charge, dan platform charge tidak dikenakan.

"Misalnya, produksi di Bandung tapi customer banyak di Makassar atau Papua. Jadi, tidak setiap ada pesanan kirim langsung dari Bandung, namun bisa cukup menitipkan barangnya di kami di Makassar atau Papua. Ini bisa menurunkan cost logistik," jelasnya.

Selanjutnya, Super Kargo melayani kargo darat, laut, dan udara. Rulit mengatakan awalnya layanan Super Kargo hanya melayani pengiriman untuk Pos Indonesia secara eksklusif. Namun, saat ini, layanan tersebut sudah melayani channel-channel lainnya dengan kisaran tarif Rp1.000 sampai dengan Rp2.000 per kilogram (kg).

Misalnya, tarif Rp1.000 per kg untuk pengiriman Jakarta–Bandung; Jakarta–Semarang; Jakarta–Yogyakarta; Jakarta–Solo; Bandung–Semarang; Bandung–Yogyakarta; Bandung–Solo; Bandung–Surabaya; Semarang–Yogyakarta; Semarang–Surabaya; Medan–Pekanbaru; dan Pekambaru–Palembang.

Lalu, tarif Rp2.000 per kg untuk Jakarta–Surabaya dan Medan–Palembang.

"Minimal 30 kilogram. Kita juga mainnya jadwal. Jadi, misalnya [pengiriman] Jakarta ke Bandung, kita tidak bicara harian. Tapi, kita bicara berangkat jam 3 tiba di [lokasi pengiriman] jam 10," tuturnya.

Terakhir, layanan Stend atau Start to End Logistics Solutions yang mengikuti bujet supply chain atau logistik yang dimiliki oleh pemilik barang atau customer. Rulit mengatakan saat ini Pos Logistik telah melayani baik pemerintah, BUMN, dan swasta lainnya.

"Kami banyak lakukan transformasi tahun ini. Pos Indonesia Group mencoba memaksimalkan pertumbuhan yang ada," jelasnya.

Secara terpisah, Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rachmad Djoemadi sebelumnya memprakirakan volume pengiriman barang jelang Ramadan akan meningkat. Hal tersebut, jelasnya, berkaca dari periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya.

"Setiap Ramadan, baik kurir servis dan parcel servis itu naik [volumenya]. Tahun lalu naik sekitar 23 persen. Kita prediksi tahun ini kurang lebih sama," ujar Faizal di Jakarta, Kamis (24/3/2022).

Selain layanan pengiriman atau logistik, layanan jasa keuangan Pos Indonesia diprakirakan ikut dapat berkah saat Ramadan dan Idulfitri ketiga di masa pandemi Covid-19. Tahun lalu, pertumbuhan jasa keuangan Pos Indonesia diklaim tumbuh lebih dari 30 persen.

"Jasa keuangan kita di Ramadan tahun lalu naik lebih dari 30 persen. Mudah-mudahan tahun ini kurang lebih seperti itu," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper