Bisnis.com, JAKARTA - PT PP Presisi Tbk. telah mengantongi kontrak baru senilai Rp1 triliun sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Realisasi itu didorong oleh raihan kontrak baru yang signifikan pada periode Maret.
Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar memaparkan bahwa raihan kontrak baru pada kuartal I/2022 tercatat meningkat 22,97 persen jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp813,2 miliar. Di samping itu, realisasi pada tahun ini melampaui sebesar 5,7 persen dari RKAP 2022 sebesar Rp946 miliar.
Adapun, peningkatan signifikan perolehan kontrak baru tersebut diperoleh dari penambahan kontrak baru pada bulan Maret 2022 sebesar Rp444,1miliar. Penambahan kontrak baru Maret 2022 didapatkan dari penambahan kontrak baru secara berkesinambungan pada mining development Proyek Weda Bay Rp222,5miliar, Revitalisasi Bandara Halim Rp46,7miliar, KA Sumut Binjai Rp85,8miliar dan entitas anak PT LMA pada proyek Basic Engineering Design Road Hauling Rp72,6miliar.
“Penambahan kontrak baru tersebut diperoleh dari proyek jasa pertambangan nikel yang kami kerjakan secara berkesinambungan serta proyek civil work baik dari PP Presisi maupun dari PT LMA. Perseroan akan terus berupaya dalam perolehan kontrak baru bahkan melebihinya dengan berfokus pada sektor pertambangan nikel dan proyek strategis nasional secara terintegrasi," ujar Rully dalam keterangan resminya, Jumat (1/4/2022).
Lebih lanjut, Rully menjelaskan berdasarkan lini bisnis kontrak baru sampai dengan Maret 2022 diperoleh dari lini bisnis civil work Rp392,4miliar atau 38,4 persen, mining services Rp538,2miliar atau 52,67 persen, structure work Rp70,7miliar atau 6,92 persen, serta production plant dan rental heavy equipment Rp20,6miliar atau setara dengan 2,01 persen.
Dia menambahkan bahwa sampai dengan Maret 2022, kontrak baru dari external mendominasi perolehan kontrak baru dengan kontribusi sebesar 95 persen berasal dari non PP group dan 4 persen dari group. Dengan dominasi perolehan kontrak baru yang didapat dari proyek eksternal – nonPP group meningkatkan positioning Perseroan sebagai main contractor dari konstruksi sipil maupun jasa pertambangan.
Baca Juga
Dengan kemampuan daya saing tersebut, perseroan optimis mampu mencapai target 2022 dengan menjadikan jasa pertambangan sebagai kontributor utama kinerja perseroan serta sebagai recuring income yang turut menunjang cashflow.
“Selain berfokus pada perolehan kontrak baru kami juga berfokus pada progress kinerja baik di pekerjaan sipil maupun
jasa pertambangan, yang tercermin dalam perolehan kontrak baru secara berkesinambungan pada mining development
Proyek Weda Bay," ujar Rully.